Penyakit Leukemia

 (KESEHATAN) Penyakit Leukemia adalah suatu penyakit proliferasi neoplastik yang sangat cepat dan progresif, yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari sel-sel hematopoitik yang menyebabkan infiltrasi yang progresif pada sumsum tulang. Proses diferensiasi dari sel-sel leukemia ini biasanya tidak matang. Akumulasi sel abnormal dari sel blast jenis tertentu akan menimbulkan gangguan sistem pembentukan hormon sel darah merah, gangguan system untuk pembentukan likosit dan gangguan sistem pembentukan trombosit. Kanker darah tidak menular dan bukan merupakan penyakit keturunan.
Penyakit Leukemia yang juga sering dikenal sebagai  kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker pada darah atau sumsum tulang. Penyakit Leukemia ini ditandai oleh sel darah putih yang membelah tidak terkendali. Pada penderita Penyakit Leukemia, sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal yang kemudian sel-sel tak normal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah dan mendesak sel-sel darah yang normal. Sel leukemia mempengaruhi proses pembentukan sel darah normal juga imunitas tubuh pada penderita.

Perkembangan Penyakit Leukemia atau penyakit kanker darah sekarang ini belum dapat predikisi secara dini dan penyebabnya belum bisa di deteksi. Paparan radiasi secara berlebih, beberapa zat kimia dan bahan penyebab yang bisa menimbulkan kanker, makanya berhati-hatilah mengkonsumsi makanan dan minuman menggunakan zat pewarna mempunyai andil terhadap terjadinya penyakit leukemia.
Gejala Leukemia
Gejala Leukemia yang timbul di setiap penderita yang terkena penyakit leukemia berbeda-beda namun gejala secara umum adalah sebagai berikut :
  • Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
  • Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
  • Terserang Infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
  • Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
  • Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita penyakit leukemia.
  • Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
  • Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Penyebab Leukemia
Penyebab leukemia sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa foktor yang di duga mempengaruhi terjadinya penyakit leukemia
  • Radiasi. Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Penyakit Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
  • Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi penyakit leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
  • Epidemilogi. Pola kesehatan dan penyakit serta fakor yang terkait di tingkat populasi
1.      Di Afrika, 10-20% penderita LMA  (Leukemia mielositik akut) memiliki kloroma di sekitar orbita mata
2.      Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK (Leukemia mielositik kronis) mengenai penderita berumur 20-40 tahun
3.      Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK (Leukemia limfositik kronis).
  • Herediter. Penderita Down Syndrome memiliki insidensi penyakit leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
  • Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan penyakit leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Alternatif Pengobatan Penyakit Leukemia
XAMthone Plus adalah minuman herbal yang terbuat dari ekstrak kulit manggis, sangat ampuh sembuhkan penyakit leukemia ini berdasar bukti ilmiah. Penelitian di Jepang yang menggunakan enam jenis senyawa dalam xanthone, yaitu alpha-mangostin, beta-mangostin, gamma-mangostin, mangostinone, garcinon E, dan 6 (2-isoprenyl-1,7-dihydroxy-3-methoxy) xanthone, menyimpulkan bahwa senyawa-senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan sel leukemia manusia atau HL60 (system model sel kanker pada darah).
Ini dibuktikan oleh K Matsumoto dan rekan-rekan dari Gifu International Institute of Biotechnology. Dalam penelitian itu, Matsumoto (2003) meneliti secara in vitro efek pemberian 6 jenis xanthone (antioksidan pada kulit manggis) terhadap sel leukemia HL60. Hasil penelitian menunjukan seluruh xanthone mampu menghambat pertumbuhan sel leukemia. Dari keenam xanthone itu alpha-mangostin yang mampu menghambat seluruh sel leukemia pada dosis 10 mikromolar. Matsumoto mengatakan alpha-mangostin membunuh sel kanker darah (sel leukemia) dengan cara induksi apoptosis. Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram.

Istilah Dan Singkatan dalam Dunia Komputer

 (KKPI/TIK) Peristilahan ini merupakan istilah-istilah yang sering dipergunakan dalam dunia komputer. Sebetulnya masih banyak lagi yang belum tertulis di sini, tetapi diantara sekian banyak istilah dan singkatan di dunia komputer, inilah yang paling banyak disebut-sebut pengguna komputer.






ADSL - Asymmetric Digital Subscriber Line
AGP – Accelerated Graphics Port
ALI – Acer Labs, Incorporated
ALU – Arithmetic Logic Unit
AMD – Advanced Micro Devices
APC – American Power Conversion
ASCII – American Standard Code for Information Interchange
ASIC – Application Specific Integrated Circuit
ASPI – Advanced SCSI Programming Interface
AT – Advanced Technology
ATI – ATI Technologies Inc.
ATX – Advanced Technology Extended

BFG – BFG Technologies
BIOS – Basic Input Output System
BNC – Barrel Nut Connector

CAS – Column Address Signal
CD – Compact Disk
CDR – Compact Disk Recorder
CDRW – Compact Disk Re-Writer
CD-ROM – Compact Disk – Read Only Memory
CFM – Cubic Feet per Minute (ft/min)
CMOS – Complementary Metal Oxide Semiconductor
CPU – Central Processing Unit
CTX – CTX Technology Corporation (Commited to Excellence)

DDR – Double Data Rate
DDR-SDRAM – Double Data Rate – Synchronous Dynamic Random Access Memory
DFI – DFI Inc. (Design for Innovation)
DIMM – Dual Inline Memory Module
DRAM – Dynamic Random Access Memory
DPI – Dots Per Inch
DSL – See ASDL
DVD – Digital Versatile Disc
DVD-RAM – Digital Versatile Disk – Random Access Memory

ECC – Error Correction Code
ECS – Elitegroup Computer Systems
EDO – Extended Data Out
EEPROM – Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory
EPROM – Erasable Programmable Read-Only Memory
EVGA – EVGA Corporation

FC-PGA – Flip Chip Pin Grid Array
FDC – Floppy Disk Controller
FDD – Floppy Disk Drive
FPS – Frame Per Second
FPU – Floating Point Unit
FSAA – Full Screen Anti-Aliasing
FS – For Sale
FSB – Front Side Bus

GB – Gigabytes
GBps – Gigabytes per second or Gigabits per second
GDI – Graphical Device Interface
GHz – GigaHertz

HDD – Hard Disk Drive
HIS – Hightech Information System Limited
HP – Hewlett-Packard Development Company
HSF – Heatsink-Fan

IBM – International Business Machines Corporation
IC – Integrated Circuit
IDE – Integrated Drive Electronics
IFS- Item for Sale
IRQ – Interrupt Request
ISA – Industry Standard Architecture
ISO – International Standards Organization

JBL – JBL (Jame B. Lansing) Speakers
JVC – JVC Company of America

Kbps – Kilobits Per Second
KBps – KiloBytes per second

LG – LG Electronics
LAN – Local Area Network
LCD – Liquid Crystal Display
LDT – Lightning Data Transport
LED – Light Emitting Diode

MAC – Media Access Control
MB MotherBoard or Megabyte
MBps – Megabytes Per Second
Mbps – Megabits Per Second or Megabits Per Second
MHz – MegaHertz
MIPS – Million Instructions Per Second
MMX – Multi-Media Extensions
MSI – Micro Star International

NAS – Network Attached Storage
NAT – Network Address Translation
NEC – NEC Corporation
NIC – Network Interface Card

OC – Overclock (Over Clock)
OCZ – OCZ Technology
OEM – Original Equipment Manufacturer

PC – Personal Computer
PCB – Printed Circuit Board
PCI – Peripheral Component Interconnect
PDA – Personal Digital Assistant
PCMCIA – Peripheral Component Microchannel Interconnect Architecture
PGA – Professional Graphics Array
PLD – Programmable Logic Device
PM – Private Message / Private Messaging
PnP – Plug ‘n Play
PNY – PNY Technology
POST – Power On Self Test
PPPoA – Point-to-Point Protocol over ATM
PPPoE – Point-to-Point Protocol over Ethernet
PQI – PQI Corporation
PSU – Power Supply Unit

RAID – Redundant Array of Inexpensive Disks
RAM -
Random Access Memory
RAMDAC – Random Access Memory Digital Analog Convertor
RDRAM – Rambus Dynamic Random Access Memory
ROM – Read Only Memory
RPM – Revolutions Per Minute

SASID – Self-scanned Amorphous Silicon Integrated Display
SCA – SCSI Configured Automatically
SCSI – Small Computer System Interface
SDRAM – Synchronous Dynamic Random Access Memory
SECC – Single Edge Contact Connector
SODIMM – Small Outline Dual Inline Memory Module
SPARC – Scalable Processor ArChitecture
SOHO – Small Office Home Office
SRAM – Static Random Access Memory
SSE – Streaming SIMD Extensions
SVGA – Super Video Graphics Array
S/PDIF – Sony/Philips Digital Interface

TB – Terabytes
TBps – Terabytes per second
Tbps – Terabits per second
TDK – TDK Electronics
TEC – Thermoelectric Cooler
TPC – TipidPC
TWAIN – Technology Without An Important Name

UART – Universal Asynchronous Receiver/Transmitter
USB – Universal Serial Bus
UTP – Unshieled Twisted Pair

VCD – Video CD
VPN – Virtual Private Network

WAN – Wide Area Network
WTB – Want to Buy
WYSIWYG – What You See Is What You Get

XGA – Extended Graphics Array
XFX – XFX Graphics, a Division of Pine
XMS – Extended Memory Specification
XT – Extended Technology


Sejarah dan Perkembangan Elektronika

(KKPI/TIK) Sejarah Perkembangan Elektronika

Sejarah perkembangan elektronika diawali dengan pengamatan pada sinar katoda dan berkembang dengan berbagai sumbangan dari fisikawan, matematikawan, para insinyur dan para pencipta. Berikut adalah ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan elektronika :
a. Hittrof dan Crookes (1869) ¬: Sinar Katoda
b. Maxwell : Teori matematika tentang pemancaran gelombang elektromagnet.
c. Edison (1883) : Aliran elektron dalam ruang hampa
d. Hertz (1888) : Gelombang radio yang diramalkan Maxwell.
e. J. J. Thomson (1897) : Pengukuran e / m
f. Marconi (1901) : Menerapkan penggunaan gelombang radio dan berhasil memancarkan gelombang itu menyeberangi lautan Pasifik
g. Einstein : Teori tentang pengaruh foto elektrik
h. Fleming (1904) : Tabung elektron pertama
i. Deforest (1906) : Trioda
j. Armstrong (1912) : Mengembangkan regeneratif peka dan penemuan isolator
k. Zworkin : Tabung gambar (1924) Dan Foto Multiplier (1929)
l. Watson – Watts : Gelombang radio
m. Socley, Bardeen, Brattain : Penemuan Transistor (1947)
n. Townes : Maser (1953)
o. Maiman (1960) : Pembuatan Laser
p. Eckert dan Mauchly (1946) : Memulai revolusi komputer
q. Hoff (1969) : Pembuatan mikroprosesor dalam satu kepi

PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA DI ABAD KE-20

Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama efek Ediosn. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison ini untuk menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal dengan nama dioda, dan Lee De Forest mengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan.
Aplikasi tabung elktron pertama diterapkan dalam bidang komunikasi radio. Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf tanpa kabel(wireless telegraph) pada tahun 1896 dan komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901. Pada tahun 1918, Edwin Armstrong menemukan penerima "super-heterodyne" yang dapat memilih sinyal radio atau stasion dan dapat menerima sinyal jarak jauh. Armstrong juga menemukan modulasi frekuensi FM pita lebar (wide-band) pada tahun 1935; sebelumnya hanya menggunakan AM atau modulasi amplitudo pada rentang tahun 1920 sampai 1935.
Bell Laboratories mengeluarkan televisi ke publik pada tahun 1927, dan ini masih merupakan bentuk electromechanical. Ketika sistem elektronik menjadi jaminan kualitas, para insinyur Bell Labs memperkenalkan tabung gambar sinar katoda dan televisi berwarna. Namun Vladimir Zworykin, seorang insinyur di Radio Corporation of America (RCA), dianggap sebagai "bapak televisi" karena penemuannya, tabung gambar dan tabung kamera iconoscope. Pada pertengahan tahun 1950-an, televisi telah melewati radio untuk penggunaan di rumah dan hiburan.
Setelah perang, tabung elektron digunakan untuk mengembangan komputer pertama, tapi tabung ini tidak praktis karena ukuran komponen elektroniknya. Pada tahun 1947, transistor ditemukan oleh tim insinyur dari Bell Laboratories. Fungsi transistor seperti tabung hampa udara, tapi memiliki ukuran yang lebih kecil, lebih ringan, konsumsi daya lebih kecil, dan lebih kuat, dan lebih murah untuk diproduksi dengan adanya kombinasi penghubung metalnya dan bahan semikonductor.
Konsep sirkuit terintegrasi diusulkan pada tahun 1952 oleh Geoffrey W. A. Dummer, seorang ahli elektronika berkebangsaan Inggris dengan Royal Radar Establishment-nya. Pada tahun 1961, sirkuit terintegrasi menjadi produksi penuh oleh sejumlah perusahaan, dan desain peralatan berubah secara cepat dan dalam beberapa arah yang berbeda untuk mengadaptasi teknologi.

PERKEMBANGAN ELETRONIKA DIGITAL

Google yang pertama kali didirikan oleh dua orang mahasiswa Standford University, Lary Page dan Sergey Brin telah berkembang pesat ‘hanya’ dalam waktu relatif singkat. Semua itu tentunya tak lepas dari peran Dr. Eric E. Schmidt yang pada Agustus 2001 mereka tunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO) untuk mengurusi bisnis Google. Tak dapat dipungkiri, Eric Schmidt merupakan salah satu penggerak roda bisnis Google, tentunya disamping kedua pendirinya. Sebelum menjabat sebagai CEO, Eric Schmidt telah terlebih dahulu bergabung dengan dewan direksi Google selama 5 bulan dengan menjabat sebagai ketua.
Tahun 1980 banyak orang berbicara soal mutu dan selama tahun 1990-an banyak orang mulai bicara tentang re-engineering, sedangkan yang terbaru sekarang ini tahun 2000-an orang berbicara tentang kecepatan. Seberapa cepat sifat dasar bisnis berubah, seberapa cepat bisnis menjadi obyek transaksi dan seberapa cepat sebuah akses informasi akan mengubah gaya hidup konsumen.
Perubahan-perubahan kecepatan informasi ini dapat terjadi karena adanya aliran informasi digital. Sudah 30 tahun kita ada di zaman informasi yang bergerak dalam wujud kertas, bahkan sampai sekarang penyebaran informasi menggunakan kertas masih sangat mendominasi. Tetapi walaupun demikian era sekarang ini perkembangan teknologi digital juga berkembang dengan sangat pesat, sekarang orang yang tinggal di perkotaan pasti sudah mengenal era digital ini.
Teknologi digital dapat menerima segala informasi dari angka, suara, teks , dan audio. Dari segala informasi yag masuk ini dapat disimpan, diproses, dan dikirim oleh perangkat yang kita sebut komputer dengan sangat cepat. Maka dari itu teknologi digital ini pasti akan terus mempengaruhi pola pikir manusia, di mana tuntutan kecepatan informasi akan menjadi sangat dibutuhkan. Dalam dunia digital konektivitas punya makna yang lebih luas daripada sekedar memungkinkan 2 orang atau lebih saling berhubungan. Untuk memenuhi kebutuhan konektivitas jaringan ini maka diciptakanlah ruang universal baru dimana orang dapat saling berbagi informasi, berkolaborasi, dan untuk berinteraksi niaga, dll. Teknologi ini dapat kita sebut sebagai Internet.

Internet menyediakan sebuah medium baru yang menyediakan kesegaran dan spontanitas teknologi seperti televisi dan telepon, kemudian menggabungkan semuanya dengan kedalaman dan keluasan jangkauan yang merupakan sifat dasar komunikasi lewat kertas. Kalau kita menggabungkan beberapa hal diatas dari kecepatan, dunia digital, dan Internet maka dapat disimpulkan sekarang ini dunia sedang membutuhkan suatu yang serba instan termasuk di dalamnya adalah informasi digital.

Teknologi ruang angkasa

NASA Bawa Pesawat Ruang Angkasa Orion ke Washington DC Mall
Washington DC - Belum lama ini NASA mengumumkan bahwa mereka akan membawa full-scale mockup dari pesawat luar angkasa Orion kepada Nasional Mall di Washington DC. Kendaraan dengan panjang sekitar 45 kaki itu rencananya akan diletakkan pada semi trailer yang diparkir antara 4 sampai 7 area jalan di depan mall. Acara khusus ini akan dilaksanakan pada jam 10 pagi. Orion adalah kendaraan yang akan mengantarkan awak NASA ke dalam misi ke bulan yang direncanakan akan dilakukan pada tahun 2000.

Awak-awak dari pesawat ruang angkasa Orion akan dipindahkan ke Ares I Rocket (gambar: ketiga dari kiri), dan akan mulai bisa dijalankan tahun 2015. Ares adalah kendaraan yang cukup ringan. The Ares V Rocket (gambar: kanan) akan dapat mengangkat benda berat ke dalam orbit yang mana tim awak pesawat ruang angkasa akan melanjutkannya ke bulan di 2020. Kendaraan ini (gambar: kiri) yang paling awal digunakan dulu pada tahun 1970.
Menurut NASA “Rancangan pesawat ruang angkasa adalah guna untuk pengujian di Naval Surface Warfare Center’s Carderock Division di Bethesda yang akan membuka pengujian air di pantai Atlantik di bagian Kennedy Space Center di Florida. Tujuan dari operasi dikenal Pasca-arahan yang Orion Pemulihan Uji, atau PORT, adalah untuk menentukan jenis gerakan yang diharapkan awak angkasa lakukan setelah mendarat, serta kondisi di luar tim untuk pemulihan.
Insinyur NASA dan personil akan tersedia sepanjang hari di acara National Mall untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Orion awak dan konstelasi program.
Orion mulai ditujukan untuk membawa manusia ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional pada tahun 2015 dan 2020 di bulan. Seiring dengan Ares Ares I dan V rockets dan Altair lunar lander, adalah bagian dari Program konstelasi yang berkembang di negeri ini berikutnya kemampuan untuk eksplorasi manusia di bulan dan lebih lanjut tujuan dalam tata surya. “

PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA DALAM BIDANG ROBOT

Robot adalah suatu mesin yang dibangun dari Mekanik-Elektronik (mekatronik) yang terprogram/terkontrol secara otomasi sehingga dapat menggantikan fungsi manusia dalam membantu pekerjaannya pada berbagai bidang dan dapat meminimalisasi tenaga manusia serta meningkatkan unjuk kerja dalam waktu yang singkat, dengan biaya yang minimum dan tingkat keamanan yang tinggi.
Robot Mekatronik P -1 Sistem Wireless Berbasis Perseonal Computer dan Remote control. Sistem Pensaklaran dengan modul Mikrokontroler AT89C52 sebagai Kontroler relai, dirancang dapat merespon dengan baik instruksi-instruksi dari pemancar – penerima dan mikrokontroler pada Rancang Bangun Robot Mekatronik P-1 (Pioneer-1) Sistem Wireless Berbasis PC dan Remote Control. Perancangan alat adalah dengan mengaplikasikan relai sebagai media


Realisasi Pensaklaran/kontroler (relai) pada pengaturan gerakan motor pada robot Mekatronik P-1 didasarkan pada anggapan bahwa kepresisian gerakan motor pada robot bukanlah menjadi prioritas utama. Hasil gerakan motor pada robot yang diinginkan biasanya berkisar pada putaran tertentu. Pensaklaran/kontroler (relai) berfungsi untuk menyambung dan memutuskan sumber arus sehingga terjadi perubahan putaran motor/gerakan robot. Perubahan keadaan keluaran saklar sangat dipengaruhi oleh keadaan sinyalasukan.
Hasil dari Rancang Bangun Robot Mekatronik P-1 Sistem Wireless Berbasis PC dan Remote Kontrol menunjukan bahwa dapat bekerja dengan menggunakan relai sebagai media Pensaklaran yang terkontrol mikrokontroler. Relay-relay Driver / relai-relai ON dapat merespon instruksi-instruksi dari pemancar – penerima dan mikrokontroler dengan tingkat akurasi sesuai yang diharapkan.
Relai yang digunakan 28 buah (relai 12 VDC) untuk mengontrol 7 gerakan motor. 14 relai sebagai Driver dan 14 relai lainnya sebagai pembeda polaritas.
Kata kunci : Sistem Pensaklaran, Robot Mekatronik, Sistem Wireless, Berbasis PC dan Remote Control

2.Sistem Kontrol

Sistem Kontrol adalah proses pengaturan/pengendalian satu atau beberapa besaran sehingga berada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu (Pakpahan, 1994). Dalam istilah lain, sistem kontrol disebut juga teknik pengaturan, sistim pengendalian atau sistem pengontrolan.
Fungsi dasar sistem kontrol menurut Pakpahan (1994) adalah mencakup “…pengukuran (measurement), membandingkan (comparisan), pencatatan dan perhitungan (computation), dan perbaikan (correction)”. Pengukuran merupakan operasi otomatisasi atau penaksiran mengenai proses yang dikontrol oleh sistem. Perbandingan merupakan pengujian kesetaraan antara nilai yang diukur dan diharapkan. Perhitungan akan memberikan keyakinan yang menunjukkan seberapa besar perbedaan antara nilai yang di ukur dengan nilai yang diharapkan. Koreksi adalah merupakan penentuan langkah pengaturan untuk mengurangi perbedaan antara hasil yang diukur dengan nilai yang diharapkan.

3. Sistim Pensaklaran Dengan Mikrokontroler AT89C52 Sebagai Kontrol Relai
Pengertian sistem (system) menurut Ogata dalam terjemahan Leksono (1984) adalah kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama dan melakukan suatu sasaran tertentu. Sedangkan Pensaklaran adalah suatu objek/alat dalam melakukan tindakan untuk memutus dan menyambungkan suatu siyal keluaran, dalam hal ini adalah sumber arus yang akan mengalir pada motor-motor yang akan dikendalikan. Perencanaan pada rangkaian kontrol, pensaklaran dibagi atas dua bagian yang saling berkaitan satu dan yang lainnya yaitu rangkaian kontrol utama sebagai penterjemah data yang berasal dari pemancar melalui sensor yaitu Mikrokontroler. Kemudian yang kedua adalah rangkaian Pensaklaran yang berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus pada motor yang akan digerakkan, sesuai dengan instruksi dari pemancar melalui sensor merah infra -infra red- (pada penerima yang telah diterjemahkan terlebih dahulu oleh modul Mikrokontroler (kontrol utama pada pensaklaran untuk mengaktifkan relai-relai).
Kemampuan Mikrokontroler dalam penterjemah dan penyimpanan data secara logis berupa delapan digit yang berasal dari pemancar memberikan kemungkinan pada kontroler/pensaklaran untuk dapat menggerakkan pengendali beban dengan pulsa-pulsa positif secara akurat. Disamping itu Mikrokontroler yang memiliki keluaran port 0, port 1, port 2, port 3, dapat melaksanakan pengendalian relai untuk menggerakan beban (motor-motor) dalam jumlah yang lebih, sehingga dapat di aplikasikan pada pengendalian beberapa motor penggerak robot.Port-port yang ada pada modul Mikrokontroler dapat digunakan sebagai I/O (input dan output) dalam pentransferan data. Port 0 dan port 2 dalam rancangan alat ini digunakan sebagai output data kontroler relai dan kita katakan juga sebagai port A (port 0) serta port B (port 2). Sedangkan port 3 disini digunakan sebagai input data masukan dari sensor penerima dan port 1 diabaikan (tidak digunakan).
4. Relai
Relai merupakan aplikasi elektromagnetik sesungguhnya dimana ia tersusun atas kumparan kawat beserta sebuah inti besi lunak, (Hall, 1985). Pendapat lain mengatakan, relai adalah saklar elektromagnetik yang terdiri dari sebuah kumparan, inti besi lunak, armatur dan lengan kontak. Jika arus listrik mengalir sepanjang koil elektromagnetik, armatur akan menarik (pulls-in) dan memindahkan kontak dari posisi normal (0) ke posisi kerja (1) dan sebaliknya jika tidak ada arus yang mengalir maka kontak kembali ke posisi normal, (Sand, 1973).
Pada dasarnya relai adalah sakelar elektromagnetik yang bekerja apabila arus mengalir melalui kumparannya, sehingga inti besi menjadi magnet dan manarik kontak bila gaya magnet mengalahkan gaya pagas yang melawannya, (Loveday, 1992).


Sejarah Perkembangan Elektronika

http://rangkaianelektronika.info/wp-content/uploads/2012/12/Sejarah-Elektronika.jpegLahirnya elektronika sebenarnya mula-mula atas tuntutan kebutuhan manusia akan sarana telekomunikasi. Sarana telekomunikasi menggunakan telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell pada tahun 1876 masih terlalu sederhana, banyak keterbatasan-keterbatasannya. Untuk memungkinkan hubungan yang mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta kapasitas saluran yang tinggi, dituntut adanya penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta multipleksi. Dan untuk mencapai jarak yang lebih jauh lagi dengan beaya yang lebih murah, diperlukan penggunaan media gelombang elektromagnetik.
Pada tahun 1896 Marconi berhasil menciptakan telegrap radio,telegrap tanpa kabel, tetapi menggunakan media gelombang elektromagnetik. Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain belum dipenuhi, sehingga para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah.
Pada tahun 1904 Sir Ambrose Fleming menemukan tabung hampa dengan dua elektrode (tabung dioda), yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai  detektor sinyal-sinyal dari telegrap radio Marconi. Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De Forest meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup Fleming sehingga ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama audion. Audion ini dapat berfungsi antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang  hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada orang yang menyatakan tahun  1906 yakni tahun ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun  “kelahiran” Elektronika, ada pula yang menyatakan tahun 1911 yakni tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal (setelah disempurnakan tabung hampa udaranya dan digunakan katoda lapis oksida).
Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang merupakan alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin padaa tahun 1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat.
Ditinjau dari daya yang digunakan, kecepatan, ukuran geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung triodadiatas masih banyak keterbatasan-keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk memperoleh alat yang mempunyai fungsi sama, tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.
Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan alat tersebut, yang diberi nama  transistor. Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan transistor ini dapat menggantikan fungsi tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen pemanas seperti pada tabung hampa, transistor tidak banyak memakan daya. Disamping itu ukurannya kecil dan tidak mudah pecah. Akibatnya radio yang menggunakan transistor  dapat dibuat berukuran kecil dan dapat menggunakan baterai sebagai sumber daya listriknya. Disamping itu transistor dapat diproduksi secara massal sehingga harga menjadi murah. Demikian pula dengan  menggunakan transistor orang dapat membuat komputer elektronika yang lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada jika menggunakan tabung hampa.
Hubungan antar komponen rangkaian elektronika dalam era transistor ini pada umumnya menggunakan PCB (Printed Circuit Board = papan rangkaian tercetak), melalui penyolderan. Suatu kelemahan dari hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima disamping ukuran masih cukup besar, walaupun tidak  sebesar pada rangkaian dengan tabung hampa. Karena itu para ahli berusaha untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini.
Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC = “integrated circuit” = rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip) silikon tunggal yang ukurannya sangat kecil (≈1 mm2) yang diatasnya berisi rangkaian elektronika yang diproses dengan teknik-teknik difusi dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut, jumlah komponen per chip terus berkembang sehingga  dewasa ini dikenal IC jenis SSI (“Small Scale Integration”), MSI (“Medium Scale Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very Large Scale Integration”), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000. Dengan ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah elektronika mengalami babak baru yaitu babak mikroelektronika.
Dengan semakin meningkatnya jumlah komponen per chip dalam rangkaian terpadu (IC) ini maka terdapat kecenderungan pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak diproduksi secara besar-besaran, akibatnya harganya menjadi mahal.
Pada tahun 1971 perusahaan elektronika Intel Inc di Amerika Serikat berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari komputer. IC mikroprosesor ini bersifat fleksibel, mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas. Dengan perangkat  keras yang sama dapat diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan merubah program. Akibatnya dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga relatif murah.
Jika diamati perkembangan elektronika dari sejak “kelahirannya” sampai sekarang, nampak bahwa perkembangan tersebut menuju miniaturisasi komponen. Bahkan dewasa ini telah ditemukan “one chip micro computer” atau mikro komputer dalam satu chip. “Komponen” baru ini terdiri atas mikroposesor, memori baca tulis, memori baca, dan unit input-output yang seluruhnya terletak dalam satu chip. Disamping itu perkembangan menuju  ke arah peningkatan kemampuan, dan “intelegensi”.

Sejarah Elektronika

Penulis Dan Hak Cipta Oleh Yandiie Moelyadi on Jumat, 11 Mei 2012 | 01.31

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipB9mLX_sVHsvSzvAzHRm03M8FVTSF9PXGKtIGKL9G5qpyl-jh7_QlvvBRB7Swbe4jzvP43GA4vaQdDStBQTsoI5xilfIVkULo7YAd3fRyHACHO5QUrImH5w1QBJfTfwgtGF3ln7YCl6hP/s320/thomas.jpg
Inilah adalah gambar thomas edison yang lahir pada tahun 1847 di kota milan amerika serikat, dia cuma belajar selama tiga tahun lalu dia di keluar kan oleh gurunya karna sependapat guru dia sangat bodoh,

pertemuan pertama dia adalah perekam suara elektronik yang dia bikin pada umur dua puluh tahun, tetapai penemuan dia nie tidak dia jual, dan dia pun mampu menciptakan lebih dari seribu penemuan dan dia pun sangat gigih dalam menciptakan sesuatu,

Penemu serba bisa Thomas Alva Edison lahir tahun 1847 di kota Milan, Ohio, Amerika Serikat. Cuma tiga tahun dia peroleh pendidikan formal, sesudah itu disepak keluar sekolah karena si guru menganggap anak ini dungu luar biasa.
Ciptaan pertamanya, perekam suara elektronik dibikinnya tatkala umurnya dua puluh satu tahun. Hasil karyanya itu tidak dijualnya. Sesudah itu dia menekuni pembikinan peralatan yang diharapnya bisa laku terjual di pasar, tak lama sesudah dia berhasil membikin perekam suara elektronik, dia menemukan dan menyempurnakan mesin telegram yang secara otomatis mencetak huruf, yang dijualnya seharga 40.000 dolar, suatu jumlah besar pada saat itu. Sehabis itu, bagaikan antri dia menemukan hasil karya baru dan dalam tempo singkat Edison bukan saja masyhur tetapi juga berduit. Mungkin, penemuannya yang paling asli adalah mesin piringan hitam yang dipatenkannya tahun 1877. Tetapi, lebih terkenal di dunia dari itu adalah pengembangan bola lampu pijar yang praktis tahun 1879.
Edison bukan orang pertama yang menciptakan sistem penerangan listrik. Beberapa tahun sebelumnya lampu bersinarkan arus listrik telah digunakan buat penerangan lampu jalan di Paris. Tetapi, bola pijar Edison berikut sistem pembagian tenaga listrik yang dikembangkannya memungkinkan adanya penerangan listrik yang praktis untuk di rumah. Tahun 1882, perusahaannya mulai memproduksi listrik untuk rumah-rumah di New York, dan dalam tempo singkat sudah tersebar ke seluruh dunia.
Dengan berdirinya perusahaan listrik pertama untuk penerangan rumah-rumah, Edison berarti sudah meletakkan dasar bagi perkembangan industri besar. Penggunaan tenaga listrik bukan cuma buat penerangan tetapi untuk seluruh aspek kebutuhan rumah tangga, mulai dari televisi hingga mesin cuci. Lebih jauh lagi, kegunaan tenaga listrik lewat distribusi jaringan-jaringan yang didirikan Edison dengan sendirinya mendorong penggunaan listrik untuk sektor industri.
Edison juga memberi sumbangan besar luar biasa buat perkembangan kamera perfilman serta proyektor. Dia membuat penyempurnaan penting pertilponan (karbon transmiternya meningkatkan kejelasan pendengaran), penyempurnaan di bidang telegram, dan mesin tik. Diantara penemuan lainnya antara lain mesin dikte, mesin kopi dan tempat penyimpanan yang digerakkan baterei. Boleh dibilang, Edison merancang lebih dari 1000 penemuan, suatu jumlah yang betul-betul tak masuk akal.
Satu sebab produktivitasnya amat mengherankan adalah karena pada awal-awal kariernya dia membangun sebuah laboratorium penyelidikan di Menlo Park, New Jersey. Di situlah dia menghimpun kelompok pembuat yang berkemampuan membantunya. Ini adalah cikal bakal sebuah laboratorium penyelidikan yang kemudian ditiru oleh begitu banyak industri. Laboratorium pemula Edison yang modern, suatu pusat penyelidikan yang berperalatan lengkap di mana begitu banyak orang bekerja bersama merupakan suatu team, adalah pula hasil karyanya yang penting, meskipun tentu saja sesuatu yang tidak bisa dia patenkan.
Edison bukanlah seorang penemu semata; dia juga terlibat dalam pembikinan dan mengorganisir pelbagai perusahaan industri. Yang paling penting diantaranya akhirnya menjelma menjadi General Electric Company.
Meski secara pembawaan dia bukan seorang ilmuwan murni, Edison membikin satu penemuan ilmiah. Di tahun 1882 dia menemukan bahwa dalam keadaan mendekati hampa udara, arus listrik dapat dialirkan diantara dua kawat yang tidak bersentuhan satu sama lain. Fenomena ini --disebut penemuan Edison-- bukan sekedar punya maksud teoritis yang penting, tetapi juga punya arti penggunaan praktis yang bermakna. Ini menuntun ke arah perkembangan tabung hampa udara dan peletakan dasar industri elektronik.
Hampir sepenuh masa hidupnya, Edison menderita pendengaran lemah. Tetapi, meski begitu, dia lebih dari sekedar dapat mengatasi hambatan itu dengan kerja kerasnya yang mengagumkan. Edison kawin dua kali (istri pertamanya mati muda), punya tiga anak dari masing-masing istri. Dia meninggal tahun 1931 di West Orange, New Jersey.
Tak ada perselisihan paham mengenai bakat Edison. Tiap orang sepakat bahwa dialah penemu besar yang genius yang pernah hidup. Barisan penemuan-penemuannya yang amat bermanfaat dianggap menggemparkan dan membikin dengkul menggigil, meskipun mungkin saja sebagiannya dikembangkan oleh orang lain dalam tempo tiga puluh tahun. Namun, bila kita perhatikan penemuan-penemuan pribadinya, akan tampak oleh kita bahwa tak satu pun daripadanya punya arti penting yang bersifat menentukan. Misalnya bola pijar, walaupun digunakan secara luas, bukanlah barang yang tak tergantikan dalam dunia modern. Fakta menunjukkan, penerangan yang berasal dari radiasi dan keluar terpencar dalam bentuk cahaya, yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip ilmiah yang sepenuhnya berbeda, juga digunakan orang secara luas, dan dalam kehidupan kita sehari-hari tidaklah ada bedanya apabila kita tidak menggunakan bola lampu pijar samasekali. Sesungguhnya, sebelum penerangan listrik digunakan, lilin, lampu minyak, dan lampu gas sudah secara umum dipandang sebagai kadar penerangan yang memuaskan.
Alat piringan hitam memang suatu penemuan cerdik, tetapi tak seorang pun menganggap alat itu sudah mampu mengubah kehidupan kita sehari-hari seperti halnya peranan yang disuguhkan radio, televisi atau tilpon. Lebih jauh dari itu, dalam tahun-tahun belakangan ini, telah dapat diciptakan alat perekam suara dengan metode yang sama sekali berbeda, seperti misalnya pita magnetik kaset. Dan andaikata tidak ada mesin piringan hitam, rasanya tidak apa-apa. Banyak paten-paten Edison yang berkaitan dengan penyempurnaan alat-alat, sebetulnya sudah ditemukan oleh orang lain lebih dulu, bahkan sudah dalam bentuk yang sudah bisa dimanfaatkan. Penyempurnaan-penyempurnaan ini --meski banyak menolong-- tak bisa dianggap sebagai suatu arti penting dalam rangkaian gerakan sejarah secara umum.
Tetapi, kendati tak satu pun hasil penemuan Edison memiliki arti penting yang menggemparkan, berguna juga untuk diingat bahwa dia tidak cuma menciptakan satu alat, tetapi lebih dari seribu. Atas dasar pertimbangan inilah saya menempatkan Edison lebih tinggi ketimbang penemu termasyhur seperti Guglielmo Marconi dan Alexander Graham Bell.


Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan

(SEJARAH) Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai berikut.
Ø      Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat, menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari seseorang kepada orang lain.
Ø      Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke generasi yang lain,dst.
Ø      Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat manusia.
Tradisi sejarah masyarakat sebelum menggenal tulisan merupakan tradisi dalam mewariskan pengalaman masa lalu serta pengalaman hidup sehari-hari yang terkait dengan adat istiadat, kepercayaan, nilai moral pada generasi mereka sendiri dan generasi yang akan datang melalui tradisi lisan, peringatan-peringatan berupa bangunan serta alat hidup sehari-hari. Tradisi lisan mengandung kejadian-kejadian sejarah, nilai-nilai moral, keagamaan, adat istiadat, cerita khayalan, peribahasa, lagu dan mantra, serta petuah leluhur.
Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi meskipun belum mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa lalunya.
Sebagai contoh tradisi lisan:
· Aktivitas bercocok tanam sampai sekarang masih ada karena diwariskan secara bertahap dan turun temurun dari nenek moyang kita kepada generasi selanjutnya.
· Aktivitas membuat gerabah yang mulai dikenal pada masa bercocok tanam yang semakin berkembang, Bagaimana cara mereka mewariskan keahliannya?
1. Cara Masyarakat Mewariskan Masa Lalunya
Proses pewarisan kebudayaan pada masyarakat yang eblum mengenal tulisan dilakukan melalui keluarga dan masyarakat atau orang lain disekitarnya.
a. Keluarga
Penggenalan dilakukan dari hal-hal sederhana yang mudah dipahami seperti:
· aspek-aspek material (benda buatan manusia yang dapat diraba dan dilihat)
· hingga proses pengenalan yang lebih rumit yaitu kebudayaan non material (kepercayaan, nilai, norma, dan bahasa).
Pewarisan tersebut dilakukan dengan cara sosialisasi adat istiadat/kebiasaan baik secara:
§         langsung (secara lisan diberitahukan mengenai tradisi dan adat istiadat yang berlaku)
§         tidak langsung (dengan memberi contoh dalam hal perilaku sehari-hari).
§         Selain disampaiakan secara lisan, juga dilakukan melalui cerita atau dongeng (sebab dalam dongeng disisipkan pesan-pesan mengenai nilai-nilai atau sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu yang dipandang tidak boleh dilakukan.
b. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah identitas, dan berinteraksi dalam suatu hubungan sosial yang tersetruktur.
Masyarakat mewariskan masa lalunya melalui:
Ø      Tradisi dan adat istiadat (nilai,norma yang mengatur perilaku dan hubungan antar individu dalam kelompok).
Adat istiadat yang berkembang di suatu masyarakat harus dipatuhi oleh anggota masyarakat di daerah tersebut. Adat istiadat sebagai sarana mewariskan masa lalu terkadang yang disampaikan tidak sama persis dengan yang terjadi di masa lalu tetapi mengalami berbagai perubahan sesuai perkembangan zaman. Masa lalu sebagai dasar untuk terus dikembangkan dan diperbaharui.
Ø      Nasihat dari para leluhur, dilestarikan dengan cara menjaga nasihat tersebut melalui ingatan kolektif anggota masyarakat dan kemudian disampaikan secara lisan turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Ø      Peranan orang yang dituakan (pemimpin kelompok yang memiliki kemampuan lebih dalam menaklukkan alam) dalam masyarakat.
Contoh:
Adanya keyakinan bahwa roh-roh harus dijaga, disembah, dan diberikan apa yang disukainya dalam bentuk sesaji.
Pemimpin kelompok menyampaikan secar lisan sebuah ajaran yang harus ditaati oleh anggota kelompoknya.
Ø      Membuat suatu peringgatan kepada semua anggota kelompok masyarakat berupa lukisan serta perkakas sebagai alat bantu hidup serta bangunan tugu atau makam. Semuanya itu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya hanya dengan melihatnya.
Contoh:
Benda-benda (kapak lonjong) dan berbagai peninggalan manusia purba dapat menggambarkan keadaan zaman masyarakat penggunanya.
Ø      Kepercayaan terhadap roh-roh serta arwah nenek moyang dapat termasuk sejarah lisan sebab meninggalkan bukti sejarah berupa benda-benda dan bangunan yang mereka buat.
Seperti:
Menhir (tugu batu), merupakan tugu peringgatan bagi generasi yang akan datang behwa di tugu tersebut terdapat arwah nenek moyang yang harus disembah.
2. Jejak-jejak Sejarah Masyarakat Indonesia sebelum Mengenal Tulisan
Folklor, Mitologi, Legenda, Upacara, dan Lagu-lagu digolongkan dalam teks lisan sebagai bagian kebudayaan lisan dan dapat dijadikan sebagai sumber untuk penulisan sejarah (historiografi) setelah dibandingkan dengan sumber-sumber lain yang sezaman.
Terdapat sejarah di dalamnya yaitu berupa ingatan kolektif yang tersimpan dalam ingatan manusia yang diwariskan secara turun temurun melalui tradisi lisan.
a.  Folklor
Folklor adalah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang tersebar atau diwariskan secara turun temurun.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi tidak dibukukan.
Ciri-ciri folklor:
1.       Folkor diciptakan, disebarkan, dan diwariskan secara lisan (dari mulut ke mulut) dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2.       Folklor bersifat tradisional, tersebar di wilayah (daerah tertentu) dalam bentuk relatif tetap, disebarkan diantara kelompok tertentu dalam waktu yang cukup lama(paling sedikit 2 generasi).
3.       Folklor menjadi milik bersama dari kelompok tertentu, karena pencipta pertamanya sudah tidak diketahui sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya (tidak diketahui penciptanya)
4.       Folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama. Diantaranya sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan yang terpendam.
5.       Folklor terdiri atas banyak versi
6.       Mengandung pesan moral
7.       Mempunyai bentuk/berpola
8.       Bersifat pralogis
9.       Lugu, polos
Menurut Jan Harold Brunvard, ahli folklor dari Amerika Serikat, folklor dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu:
1) Folklor Lisan
Merupakan folkor yang bentuknya murni lisan, yaitu diciptakan, disebarluaskan, dan diwariskan secara lisan.
Folkor jenis ini terlihat pada:
(a) Bahasa rakyat adalah bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi diantara rakyat dalam suatu masyarakat atau bahasa yang dijadikan sebagai sarana pergaulan dalam hidup sehari-hari. Seperti: logat,dialek, kosa kata bahasanya, julukan.
(b) Ungkapan tradisional adalah kelimat pendek yang disarikan dari pengalaman yang panjang. Peribahasa biasanya mengandung kebenaran dan kebijaksanaan. Seperti, peribahasa, pepatah.
(c) Pertanyaan tradisional (teka-teki)
Menurut Alan Dundes, teka-teki adalah ungkapan lisan tradisional yang mengandung satu atau lebih unsur pelukisan, dan jawabannya harus diterka.
(d) Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah memiliki bentuk tertentu. Fungsinya sebagai alat kendali sosial, untuk hiburan, untuk memulai suatu permainan, mengganggu orang lain. Seperti: pantun, syair, sajak.
(e) Cerita prosa rakyat, merupakan suatu cerita yang disampaikan secara turun temurun (dari mulut ke mulut) di dalam masyarakat.Seperti: mite, legenda, dongeng.
(f) Nyanyian rakyat, adalah sebuah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang diungkapkan melalui nyanyian atau tembang-tembang tradisional. Berfungsi rekreatif, yaitu mengusir kebosanan hidup sehari-hari maupun untuk menghindari dari kesukaran hidup sehingga dapat manjadi semacam pelipur lara. Seperti: lagu-lagu dari berbagai daerah.
2) Folklor Sebagian Lisan
Merupakan folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan bukan lisan. Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial. Yang termasuk dalam folklor sebagian lisan, adalah:
(a) Kepercayaan rakyat (takhyul), kepercayaan ini sering dianggap tidak berdasarkan logika karena tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, menyangkut kepercayaan dan praktek (kebiasaan). Diwariskan melalui media tutur kata.
(b) Permainan rakyat, disebarkan melalui tradisi lisan dan banyak disebarkan tanpa bantuan orang dewasa. Contoh: congkak, teplak, galasin, bekel, main tali,dsb.
(c) Teater rakyat
(d) Tari Rakyat
(e) Pesta Rakyat
(f) Upacara Adat yang berkembang di masyarakat didasarkan oleh adanya keyakinan agama ataupun kepercayaan masyarakat setempat. Upacara adat biasanya dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada kekuatan-kekuatan yang dianggap memberikan perlindungan dan kesejahteraan kepada mereka.
3) Folklor Bukan Lisan
Merupakan folklor yang bentuknya bukan lisan tetapi cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Biasanya meninggalkan bentuk materiil(artefak). Yang termasuk dalam folklor bukan lisan:
(a) Arsitektur rakyat (prasasti, bangunan-banguna suci)
Arsitektur merupakan sebuah seni atau ilmu merancang bangunan.
(b) Kerajinan tangan rakyat
Awalnya dibuat hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang dan untuk kebutuhan rumah tangga.
(c) Pakaian/perhiasan tradisional yang khas dari masing-masing daerah
(d) Obat-obatan tradisional (kunyit dan jahe sebagai obat masuk angin)
(e) Masakan dan minuman tradisional
b.  Mitologi
Mite (myth)
berarti cerita yang memiliki latar belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal gaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa atau setengah dewa.
Mitologi
adalah ilmu tentang kesusastraan yang menagndung konsep tentang dongeng suci, kehidupan para dewa, dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan.
Peristiwanya terjadi di dunia lain, atau di dunia yang bukan dunia seperti yang kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau yang lama.
Cerita yang dimilki setiap suku bangsa di indonesia biasanya terkait dengan sejarah kehidupan masyarakat di suatu daerah, seperti awal mula masyarakat menempati suatu daerah. Kisah tentang terjadinya alam semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk topografi, dan gejala alam serta petualangan para dewa, kisah percintaan, hubungan kekerabatan, kisah perang mereka, dunia dewata, makanan pokok.
Cerita-cerita yang terkandung dalam mite bukanlah sejarah tetapi didalamnya terdapat unsur-unsur sejarahnya.
Contoh mite:
Dewi Sri dari Jawa Tengah dan Bali
Nyai Pohaci dari Jawa Barat
Nyai Roro Kidul Laut Selatan dari Yogyakarta
Mado-Mado (lowalangi) dari Nias
Wahadi dari Timor.
Mitos di Indonesia dibagi menjadi 2 macam berdasarkan tempat asalnya, yakni:
1)     Asli Indonesia
2)     Berasal dari luar negeri terutama dari India, Arab, dan kawasan Laut Tengah.
Mitos dari luar negeri umumnya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut sehingga tidak terasa lagi keasingannya, karena telah mengalami proses adaptasi.
Sebagai contoh:
Orang jawa telah mengadopsi dewa-dewa serta pahlawan-pahlawan Hindu sebagai dewa dan pahlawan Jawa. Orang Jawa percaya bahwa mitos yang berasal dari epos Ramayana dan Mahabarata terjadi di pulau Jawa dan bukan di India.
c.  Legenda
Legenda adalah prosa rakyat yang dianggap oleh yang punya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi.
· Legenda bersifat sekuler (keduniawian) terjadi pada masa yang belum begitu lampau dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang.
· Legenda ditokohi oleh manusia, meskipun ada kalanya mempunyai sifat luar biasa, dan seringkali dibantu mahkluk-mahkluk gaib.
· Legenda sering dianggap sebagai “sejarah” kolektif (folk history). Meskipun dianggap sebagai sejarah tetapi kisahnya tidak tertulis maka legenda dapat mengalami distorsi sehingga seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
· Untuk menjadikan legenda sebagai sumber sejarah maka harus menghilangkan bagian-bagian yang menagndung sifat-sifat folklor, seperti bersifat pralogis (tidak termasuk dalam logika) dan rumus-rumus tradisi.
· Legenda diwariskan secara turun temurun, biasanya berisi petuah atau petunjuk mengenai yang benar dan yang salah. Dalam legenda dimunculkan pula berbagai sifat dan karakter manusia dalam menjalani kehidupannya yaitu sifat yang baik dan yang buruk, sifat yang benar dan yang salah untuk selanjutnya dijadikan pedoman bagi generasi selanjutnya.
Contoh Legenda:
Legenda Sunan Bonang, Tangkuban Perahu (Sangkuriang) dari Jawa Barat, Putmaraga dari Banjarmasin (Kalimantan), Pinisi (Sawerigading) dari Sulawesi, Hang Tuah dari Aceh.
Jan Harold Brunvard menggolongkan legenda menjadi 4 kelompok, yaitu:
(1) Legenda keagamaan (religious legend)
Termasuk dalam legenda ini adalah legenda orang-orang suci atau saleh (hagiografi). Hagiografi meskipun sudah tertulis tetapi masih merupakan folklor sebab versi asalnya masih tetap hidup diantara rakyat sebagai tradisi lisan.
Contoh: Legenda Wali Songo.
(2) Legenda Alam Gaib
Legenda ini berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang, berfungsi untuk meneguhkan kebenaran”takhyul” atau kepercayaan rakyat.
Contoh: kepercayaan terhadap adanya hantu, gendoruwo, sundelbolong, dan tempat-tempat gaib.
(3) Legenda Setempat
Legenda yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu daerah.
Contoh: terbentuknya Danau Toba.
(4) Legenda Perseorangan
Cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh yang empunya cerita benar-benar pernah terjadi.
Conto: Legenda Panji yang berasal dari tradisi lisan yang sering berintegrasi dengan dongeng “Ande-ande Lumut” dan dongeng ‘Kethek Ogleng”
d. Dongeng (folktale)
Dongeng merupakan prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita. Dongeng tidak terikat oleh waktu maupun cerita.
Dongeng adalah”cerita pendek” kolektif kesusastraan lisan.
Diceritakan untuk hiburan, meskipun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran.
Tokohnya, biasanya binatang (fables), seperti Si Kancil, maupun manusia seperti Bawang Merah dan Bawang Putih.
Terkadang ada pergeseran sebuah legenda menjadi dongeng.
Contoh :
“Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu” ke dongeng “Sangkuriang” dapat terjadi karena kini cerita Sangkuriang oleh sebagian penduduk Sunda sudah dianggap fiktif.
e. Lagu-lagu Daerah
Lagu adalah syair-syair yang ditembangkan dengan irama yang menarik.
Lagu daerah adalah lagu yang menggunakan bahasa daerah.
Ciri-cirinya:
Ø      Terdiri atas kata-kata dan lagu yang keduanya tidak dapat dipisahkan.
Ø      Sifatnya mudah berubah-ubah (dapat diolah menjadi nyanyian pop)
Ø      Beredar secara lisan diantara kolektif tertentu dan memiliki banyak varian, berbentuk tradisional.
Ø      Bentuknya sangat beraneka ragam, yakni dari yang paling sederhana sampai yang cukup rumit.
Contoh:
Bungong Jeumpa, Ampar-ampar Pisang, Yamko Rambe Yamko, Butet, Kampung nan Jauh di Mato.
Fungsi nyanyian rakyat:
1.      Kreatif, yaitu untuk menghilangkan kebosanan hidup sehari-hari untuk menghibur diri dan untuk mengiringi permainan anak-anak.
2.      Sebagai pembangkit semangat, yaitu nyanyian untuk bekerja.
Holopis Kuntul Baris (Jawa Timur), rambate Rata(Sulawesi Selatan)
3.      Sebagai protes sosial, yaitu proses mengenai ketidakadilan dalam masyarakat atau negara bahkan dunia.
4.      Untuk memelihara sejarah setempat dan klan.
“hoho”(Nias),untuk memelihara silsilah klan besar orang Nias yang disebut Mado.
Menurut Brunvand, nyanyian rakyat dapat digolongkan dalam 3 jenis:
a.      Nyanyian rakyat yang berfungsi
b.      Nyanyian rakyat yang bersifat liris
Nyanyian bersifat liris biasanya sebagai pencetusan rasa haru pengarangnya (anonim). Nyanyian, dibedakan menjadi dua yaitu:
- nyanyian rakyat liris yang sesungguhnya, contoh: Lagu Cinte Manis
- Nyanyian rakyat liris yang bukan sesungguhnya, contoh: Pok Ame-ame dan Oh Mama Saya Mau Kawin dari Betawi.
c.  Nyanyian rakyat yang bersifat kisah
Contohnya:
Balada (sentimental) : Pantun Sunda
romantik(tentang cinta)
epos (kepahlawanan) : Ramayana
f. Upacara
Upacara merupakan rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan-aturan tertentu (adat istiadat, agama, dan kepercayaan)
Contoh:
Upacara penguburan, mendirikan rumah, membuat perahu, upacara memulai perburuan, dan upacara perkabungan, upacara pengukuhan kepala suku, upacara sebelum berperang.
Fungsi Upacara:
1.      Upacara adat biasanya dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada kekuatan-kekuatan yang dianggap memberikan perlindungan dan kesejahteraan pada mereka.
Upacara tersebut juga dimaksudkan untuk menghindarkan diri dari kemarahan kekuatan-kekuatan gaib yang seringkali diwujudkan dalam berbagai malapetaka dan bencana alam. Biasanya terkait dengan legenda yang berkembang di masyarakat tentang asal usul mereka.
2.      Sebagai alat legitimasi tentang keberadaan mereka seperti tertuang dalam cerita rakyat.
Contoh:
Upacara “Kasodo” oleh masyarakat Tengger di Sekitar Gunung Bromo.
Upacara “Larung Samudra” yaitu melarung makanan ke tengah laut.
Upacara “ Seren Taun” di daerah Kuningan
Upacara “ Mapang Sri” di daerah Parahyangan
Macam-macam upacara:
· Upacara Membuat Rumah
Rumah dipandang memilki nilai magis tersendiri yang diyakini memiliki kekuatan dan melindungi kehidupan manusia. Sehingga, ketika pertama kali mendirikan rumah mereka menggunakan berbagai macam sesaji yang dipercayai dapat mendukung keselamatan keluarga atau orang yang mendirikan rumah, seperti di daerah Toraja, Bali, dan Madura.
· Upacara kematian/ Penguburan
Muncul ketika adanya kepercayaan bahwa roh orang yang meninggal akan pergi ke suatu tempat yang tidak jauh dari lingkungan dimana ia pernah tinggal. Contoh: tradisi penguburan di suku Toraja.
· Upacara Perkawinan
Pada suku Minangkabau, menganut garis keturunan matrilineal, sehingga upacara perkawinan dilangsungkan di rumah keluarga istri. Berbeda dengan suku Batak dan Bali yang menganut garis keturunan patrilineal dimana upacara perkawinan dilangsungkan di rumah keluarga laki-laki.
Kehidupan manusia berkaitan erat dengan lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup meliputi lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan abiotik telah lama dimanfaatkan oleh manusia untuk menunjang kehidupannya. Sejak masa praaksara, manusia telah menggunakan perangkat-perangkat yang diperoleh dari alam untuk mencari makan dan mempertahankan kehidupannya. Perangkat-perangkat itu saat itu menjadi bukti sejarah peradaban nenek moyang kita. Bagaimana kita dapat mengenali sejarah perkembangan peradaban nenek moyang kita? Setiap negara di dunia mempunyai sejarah yang berbedabeda. Sejarah masing-masing negara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan sejarahnya. Sejarah dicatat berdasarkan sumber-sumber yang menunjukkan adanya suatu peristiwa tertentu pada masa lalu. Sumber-sumber tersebut sebagai berikut.
1. Sumber lisan, yakni keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami atau mengetahui suatu peristiwa pada masa lalu.
2. Sumber tulisan, yakni keterangan tertulis berupa catatan yang berasal dari suatu zaman, misalnya prasasti, dokumen, piagam, naskah, surat kabar, dan laporan.
3. Sumber benda, yakni benda-benda yang berasal dari suatu zaman tertentu, misalnya bangunan, senjata, perkakas dari batu, patung, perhiasan, dan candi.
Masa sejarah dimulai sejak dikenalnya tulisan sehingga masa sebelumnya disebut juga masa pra-aksara. Karena itu, awal masa sejarah setiap bangsa tidak sama. Misalnya bangsa Mesir memasuki masa sejarah sejak abad ke-4 Sebelum Masehi (SM), karena pada masa itu mereka telah meninggalkan catatan peristiwa dalam huruf bergambar atau pictogram. Sementara bangsa Indonesia baru memasuki masa sejarah abad ke-4 Masehi (M) karena catatan tertua yang ditemukan di Indonesia berasal dari abad tersebut yaitu prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur.
1. Zaman Pleistosen dan Holosen
Ahli geologi menyebut masa dua juta tahun terakhir sebagai kuaternair yang dibagi menjadi Pleistosen (2 juta–10.000 tahun yang lalu) dan Holosen (10.000 tahun yang lalu hingga sekarang). Pada zaman ini terjadi beberapa perubahan iklim di seluruh dunia yang dinamakan glasial dan inter-glasial. Selama periode glasial, permukaan laut turun bahkan hingga 100 meter di bawah permukaan laut sekarang.
a. Perpindahan Hewan dan Manusia
Perubahan permukaan air laut pada masa glasial berdampak besar terhadap geografi fisik kepulauan Indonesia. Daerah luas Laut Cina Selatan dan Laut Jawa yang dangkal (Dataran Sunda) secara periodik menjadi daratan kering. Iklim (curah hujan dan pola musim) mengalami perubahan hebat selama zaman Kuaternair, begitu pula lingkungan alam (paleogeografi dan vegetasi). Ketika laut surut, terciptalah jembatan darat antara daratan utama Asia Tenggara dan bagian barat Indonesia. Jembatanjembatan ini memungkinkan satwa mencapai bagian selatan Nusantara sampai Pulau Jawa. Melalui tahap-tahap zaman Kuaternair, jenis satwa mamalia di Pulau Jawa diperkaya dengan jenis-jenis baru. Fosil satwa paling tua, berumur sekitar 1,8 juta tahun, berupa proboskidian (sejenis dengan gajah modern), kuda nil, dan servida (tergolong rusa). Kemudian datang jenis mamalia herbivora lain serta beberapa jenis karnivora. Homo Erectus mungkin mencapai Pulau Jawa lebih dari satu juta tahun yang lalu.
Evolusi lingkungan purba tidak hanya dipengaruhi oleh perubahan iklim. Gejala geologis seperti letusan gunung api juga membawa perubahan besar pada bentang darat. Letusan itu dari waktu ke waktu merusak vegetasi yang ada sehingga mengakibatkan terjadinya kolonisasi lereng gunung oleh tanaman perintis. Pada saat yang sama, gempa tektonis yang menyebabkan Pulau Jawa berbentuk seperti sekarang ini juga menimbulkan perubahan besar pada wajah bumi. Akibat surutnya air laut, hutan-hutan bakau dan rawa-rawa luas terbentuk di dataran rendah Jawa, tetapi kemudian hilang diterpa letusan gunung api dan pengikisan.
b. Manusia Pertama
Pichecanthropus adalah manusia pertama yang menyeberang ke daerah khatulistiwa menjadi penghuni Pulau Jawa. Evolusi manusia di Jawa berlangsung lebih kurang satu juta tahun. Manusia pertama harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang sering berubah-ubah, yang kemungkinan besar sangat memengaruhi kehidupan dan kebudayaan mereka.
2. Masa Prasejarah
Masa sebelum memasuki masa sejarah disebut masa prasejarah atau masa pra-aksara. Zaman pra-aksara disebut juga zaman Nirleka. Masa pra-aksara tidak dapat dilacak berdasarkan sumber tulisan, karena pada masa tersebut belum ada tulisan atau belum dikenal aksara. Namun, perkembangan kebudayaan manusia masa tersebut dapat dilacak berdasarkan sumber-sumber yang berupa fosil yakni sisa-sisa makhluk hidup yang hidup pada zaman tersebut dan telah membatu, serta artefakyakni alat-alat yang digunakan pada masa tersebut.
Pembabakan kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat dibagi menjadi beberapa zaman berdasarkan teknologi yang digunakan. Pembabakan kehidupan manusia di zaman praaksara adalah sebagai berikut.
a. Zaman Batu Tua
Zaman batu tua disebut juga paleolitikum atau masa berburu dan meramu. Pada zaman ini, kehidupan manusia masih sangat tergantung pada alam dan berpindah-pindah (nomaden). Makanan didapat dari sumber makanan yang ada di sekitar tempat tinggal. Tempat tinggal manusia pada masa ini biasanya dekat dengan sumber air yang berpohon banyak dan berelief datar. Alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana bentuknya dan terbuat dari batu atau tulang.
b. Zaman Batu Tengah
Zaman batu tengah disebut juga mesolitikum atau masa berburu dan meramu tingkat lanjutan. Pada zaman ini, manusia hidup di gua-gua dan masih berpindah-pindah. Makanan didapat dengan cara berburu hewan-hewan liar dan buah-buahan dari pepohonan yang ada di hutan. Manusia masih menggunakan alat-alat terbatas yang terbuat dari batu dan tulang dengan bentuk yang lebih baik. Sumber daya alam masih mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c. Zaman Batu Baru
Zaman batu baru disebut juga neolitikum atau masa bercocok tanam. Pada zaman ini, manusia mulai mengenal bercocok tanam secara berladang dan tinggal menetap di dekat ladang-ladang yang mereka buat setelah membabat hutan dengan sistem ladang berpindah. Setelah berkali-kali panen dan kesuburan ladang berkurang, mereka akan berpindah dan membuka ladang baru di tanah yang masih subur. Pada masa ini, manusia mulai memelihara hewan ternak dan hidup dalam kelompok-kelompok besar serta mulai mengenal kepemimpinan secara terbatas. Peralatan yang digunakan masih terbuat dari batu yang berbentuk lebih baik dan diasah hingga halus.
d. Zaman Logam
Zaman logam disebut juga masa perunggu dan besi atau masa perundagian. Pada zaman ini, manusia telah menetap dan mulai mengenal pembagian kerja berdasarkan keahlian tertentu. Karena itu, kehidupan masyarakat pada zaman ini telah mengenal adanya pembagian status berdasarkan jumlah kekayaan yang dimiliki. Manusia pada zaman ini juga telah mengenal peralatan yang terbuat dari logam tertentu yang mudah didapat seperti perunggu dan besi.
3. Manusia Purba
Keberadaan dan kehidupan manusia purba dapat dilacak berdasarkan penemuan fosil-fosil tulang yang telah menjadi batu dan benda-benda tertentu yang mereka gunakan sebagai perkakas. Di Indonesia, telah ditemukan beberapa fosil manusia dari masa Pra-aksara. Berikut ini, akan dipelajari beberapa fosil manusia purba yang telah ditemukan di Indonesia.
a. Meganthropus Palaeojavanicus
Pada tahun 1937, seorang ahli antropologi Belanda bernama G.H.R. Von Koenigswald menemukan sebuah tulang rahang dan gigi manusia di daerah Sangiran, tepi Bengawan Solo. Berdasarkan penelitian, rahang manusia tersebut berasal dari masa sekitar 2–3 juta tahun yang lalu. Tulang rahang yang besar dan kuat menunjukkan bahwa pemilik rahang tersebut adalah seorang manusia bertubuh besar dan tegap. Karena itu, fosil manusia ini dinamakan Meganthropus palaeojavanicus yang berarti manusia besar dari zaman Batu di Jawa. Meganthropus palaeojavanicus adalah fosil manusia tertua yang pernah ditemukan di Indonesia.
b. Pithecanthropus Erectus
Sebelum Von Koenigswald menemukan Meganthropus palaeojavanicus, seorang ahli antropologi lain yang bernama Eugene Dubois berhasil menemukan sebuah tengkorak di Desa Trinil, tepi Bengawan Solo pada tahun 1891. Penelitian menunjukkan bahwa tengkorak tersebut berasal dari masa sekitar 23 juta–30.000 tahun yang lalu. Fosil tersebut menunjukkan bahwa pemilik tengkorak tersebut berwajah bulat mirip kera dan berjalan tegak. Karena itu, fosil manusia ini dinamakan Pithecanthropus erectusyang berarti menusia kera yang berjalan tegak.
c. Pithecanthropus Soloensis
Sebelum menemukan Meganthropus palaeojavanicus, pada tahun 1931 Von Koenigswald juga berhasil menemukan tengkorak dan tulang kering yang mirip dengan Pithecanthropus erectus temuan Dubois. Fosil tersebut kemudian diberi nama Pithecanthropus soloensis berarti manusia kera dari Solo yang ditemukan di Sambungmacan dan Sangiran.
d. Pithecanthropus Mojokertensis
Setelah menemukan Meganthropus palaeojavanicus, di tahun 1937 Von Koenigswald kembali menemukan tengkorak dan tulang kering yang mirip dengan Pithecanthropus erectus dan Pithecanthropus soloensis, namun dari ukurannya diperkirakan bahwa fosil yang ditemukan tersebut masih anak-anak. Fosil tersebut kemudian diberi namaPithecanthropus mojokertensis yang artinya manusia kera dari Mojokerto.
e. Homo Soloensis
Hampir bersamaan dengan penemuan Meganthropus palaeojavanicus, Von Koenigswald menemukan pula sebuah tengkorak manusia yang memiliki volume otak lebih besar dari manusia-manusia jenis Pithecanthropus. Struktur tengkorak manusia ini tidak mirip dengan kera. Karena itu, fosil ini diberi nama Homo soloensis yang artinya manusia dari Solo.
f. Homo Wajakensis
Fosil tengkorak manusia yang mirip dengan penemuan Von Koenigswald pernah pula ditemukan sebelumnya oleh seorang penambang batu marmer bernama B.D. Von Rietschotten pada tahun 1889. Fosil tersebut kemudian diteliti oleh Eugene Dubois dan diberi nama Homo wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Selain berbagai macam fosil sisa-sisa kehidupan manusia, kehidupan pra-aksara di Indonesia dapat pula dilacak melalui penemuan perkakas yang digunakan oleh manusia pada masa lalu tersebut. Di Indonesia, hingga kini masih sering ditemukan perkakas-perkakas yang diperkirakan pernah digunakan oleh manusia purba.
c) Homo
Homo Sapiens Wajak I ditemukan dekat Campur-darat Tulungagung Jawa Timur oleh Van Rietschoten tahun 1889, terdiri atas tengkorak, termasuk fragmen rahang bawah, dan beberapa buah ruas leher.Temuan tersebut diselidiki pertama kalioleh Dubois. Homo Sapiens Wajak II ditemukan oleh Dubois tahun 1890 di tempat yang sama, terdiri atas fragmen-fragmen tulang tengkorak, rahang atas dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang kering.
Berikut ini beberapa jenis alat dari masa praaksara yang pernah ditemukan di Indonesia.
a. Kapak Genggam
Kapak genggam diperkirakan merupakan alat yang digunakan oleh manusia jenisPithecanthropus untuk berburu. Struktur dan bentuk alat ini masih sangat sederhana dan bagian yang tajam hanya terdapat di satu sisi saja. Kapak ini digunakan dengan cara digenggam. Alat ini pernah ditemukan di Trunyan (Bali), Awangbangkal (Kalimantan Selatan), dan Kalianda (Lampung).
b. Alat Serpih
Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk menusuk, memotong dan melubangi kulit binatang. Alat ini terbuat dari batu. Diperkirakan, alat ini merupakan serpihanserpihan dari batu yang dibuat sebagai kapak genggam. Alat ini pernah ditemukan di Sangiran dan Gombong (Jawa Tengah), serta Cabbenge (Flores).
c. Kapak Persegi
Kapak persegi merupakan alat yang terbuat dari batu dan digunakan oleh manusia untuk mencangkul, memahat, dan berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi empat yang kedua sisinya diasah halus. Pada salah satu sisi pangkal, ada bagian berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal lainnya adalah bagian yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, mulai dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.
d. Kapak Lonjong
Kapak lonjong merupakan kapak yang bentuknya lonjong. Pangkal kapak tersebut lebar dan tajam, sedang ujungnya runcing dan diikatkan pada gagang. Alat ini terbuat dari batu yang telah diasah hingga halus. Kapak lonjong pernah ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
e. Menhir
Menhir merupakan tugu batu yang tinggi. Diperkirakan menhir digunakan sebagai tempat pemujaan oleh manusia prasejarah.
f. Dolmen
Dolmen adalah meja yang terbuat dari batu, diperkirakan digunakan sebagai tempat menyimpan sesaji untuk sesembahan manusia prasejarah.
g. Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti mati yang terbuat dari batu.
h. Arca
Arca adalah batu yang dibentuk hingga menyerupai makhluk hidup tertentu.
i. Bejana Perunggu
Bejana perunggu adalah benda yang terbuat dari perunggu. Bentuknya mirip dengan gitar spanyol tanpa gagang. Alat ini hanya ditemukan di dua tempat yaitu di Madura dan Sumatra.
j. Kapak Corong
Kapak corong adalah kapak yang terbuat dari perunggu dan bentuk bagian atas mirip dengan corong. Alat ini pernah ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.
3. Fosil dan Lapisan Tanah
Pulau Jawa memiliki banyak bukti yang mendukung adanya manusia purba yang menghuninya. Fosil manusia purba yang ditemukan di Jawa dikenal sebagaipithecanthropus atau manusia kera. Namun, kini para antropolog sepakat bahwa semua fosil manusia yang ditemukan di Jawa termasuk dalam jenis Homo Erectus.
Situs-situs tempat penemuan manusia purba yang digali di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terpenting adalah Kubah Sangiran Ngandong. Fosil paling tua ditemukan dalam lapisan-lapisan pucangan di Kubah Sangiran yang berumur 1,7 hingga 8,7 juta tahun yang lalu.
Kubah Sangiran, dalam cekungan Sala, merupakan situs “penghasil” manusia purba paling banyak di Jawa dan memiliki urutan lapisan paling lengkap. Seri Sangiran dimulai dengan endapan danau zaman Pliesen Muda (Kalibeng Atas), diikuti oleh breksi vulkanik. Pada zaman Pleistosen Tua, lumpur hitam Pucangan diendapkan dalam lingkungan rawa-rawa. Fosil-fosil Pithecanthropus paling tua ditemukan dalam lapisan-lapisan ini. Lapisan penuh fosil dan batu-batu kecil yang dinamakanGrenzbank menandai puncak tempat ini, yang diendapkan sekitar 800.000 tahun lalu, serta membentuk dasar lapisan kubah yang berasal dari endapan sungai dan gunung api pada awal zaman Pleistosen Madya. Banyak fosil ditemukan dalam lapisan ini. Seri geologi teratas merupakan lapisan Notopuro yang terdiri atas breksi vulkanis dan lahar berumur sekitar 200.000 tahun. Lapis terakhir Sangiran berupa kerikil yang terbentuk sebelum bukit ini terlipat karena proses diapirik. Pengikisan Sungai Cemoro kemudian memotong lapisanlapisan sehingga menyingkap seluruh sejarah geologis Plio Pleistosen daerah tersebut.
Teknologi
Teknologi pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, hanya mengutamakan segi praktis sesuai dengan tujuan penggunaannya saja, namun lama kelamaan ada penyempurnaan
bentuk. Di Indonesia dikenal dua macam teknik pokok, yaitu teknik pembuatan perkakas batu yang disebut tradisi kapak perimbas dan tradisi serpih. Pada perkembangan berikutnya ditemukan alat-alat dari tulang dan tanduk. Movius menggolongkan alat-alat dari batu sebagai perkakas zaman pra aksara, yaitu kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, proto kapak genggam, dan kapak genggam. Ada tiga tradisi pokok pembuatan alat-alat pada masa Pos Plestosin, yaitu tradisi serpih bilah, tradisi alat tulang, dan tradisi kapak genggam Sumatera. Persebaran alatnya meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Alat tulang ditemukan di Tonkin Asia Tenggara, sedangkan di Jawa ditemukan di Gua Lawa Semanding Tuban, di Gua Petpuruh utara Prajekan, dan Sodong Marjan di Besuki. Kapak genggam Sumatera ditemukan di daerah pesisir Sumatera Utara, yaitu di Lhok Seumawe, Binjai, dan Tamiang.
 Kehidupan sosial
Manusia purba semenjak Pithecanthropus hingga
Homo Sapiens dari Wajak, menggantungkan kehidup-
annya pada kondisi alam. Daerah sekitar tempat
tinggalnya harus dapat memberikan persediaan
makanan dan air yang dapat menjamin kelang-
sungan hidupnya.
Mereka hidup berkelompok dengan pembagian
tugas, bahwa yang laki-laki ikut kelompok berburu
dan yang perempuan mengumpulkan makanan dari
tumbuhan dan hewan-hewan kecil. Selain itu,
mereka juga bekerjasama dalam rangka menanggulangi
serangan binatang buas maupun adanya bencana
alam yang sewaktu-waktu dapat mengusik kehidupan
merekaAlat-alat yang dibuat dari batu, kayu, tulang, dan
tanduk terus-menerus mengalami penyempurnaan
bentuk, sesuai dengan perkembangan alam pikiran
mereka.
b. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
lanjut
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjut, di Indonesia sudah ada usaha-usaha untuk
bertempat tinggal secara tidak tetap di gua-gua alam,
utamanya di gua-gua payung, yang setiap saat mudah
untuk ditinggalkan, jika dianggap sudah tidak memung-
kinkan lagi tinggal di tempat itu.
1) Keadaan lingkungan
Api sudah dikenal sejak sebelumnya, karena sangat
bermanfaat untuk berbagai keperluan hidup, seperti
untuk memasak makanan, sebagai penghangat
tubuh, dan untuk menghalau binatang buas pada
malam hari.
Terputusnya hubungan kepulauan Indonesia dengan
Asia Tenggara pada akhir masa glasial keempat,
terputus pula jalan hewan yang semula bergerak
leluasa menjadi lebih sempit dan terbatas, dan ter-
paksa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Tumbuh-tumbuhan yang mula-mula ditanam adalah
kacang-kacangan, mentimun, umbi-umbian dan biji-
bijian, seperti juwawut, padi, dan sebagainya.
2) Keberadaan manusia
Ada dua ras yang mendiami Indonesia pada
permulaan Kala Holosin, yaitu Austromelanesoid
dan Mongoloid. Mereka berburu kerbau, rusa, gajah,
dan badak, untuk dimakan.
Di bagian barat dan utara ada sekelompok populasi
dengan ciri-ciri terutama Austromelanesoid dengan
hanya sedikit campuran Mongoloid. Sedangkan di
Jawa hidup juga kelompok Austromelanesoid yang
lebih sedikit lagi dipengaruhi oleh unsur-unsur
Mongoloid. Lebih ke timur lagi, yaitu di Nusa Tenggara
sekarang, terdapat pula Austromelanesoid
 Masyarakat
Manusia yang hidup pada masa berburu
dan mengumpulkan makanan tingkat
lanjut, mendiami gua-gua terbuka atau
gua-gua payung yang dekat dengan
sumber air atau sungai sebagai sumber
makanan, berupa ikan, kerang, siput, dan
sebagainya. Mereka membuat lukisan-
lukisan di dinding gua, yang menggambar-
kan kegiatannya, dan juga kepercayaan
masyarakat pada saat itu.
c. Masa bercocok tanam
Perubahan dari masa berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat lanjut ke masa bercocok tanam, mema-
kan waktu yang sangat panjang, karena tingkat kesulitan
yang tinggi. Pada masa ini sudah mulai ada usaha
bertempat tinggal menetap di suatu perkampungan yang
terdiri atas tempat tinggal-tempat tinggal sederhana
yang didiami secara berkelompok. Mulai ada kerjasama
dan peningkatan unsur kepercayaan yang diharapkan
adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
ketenteraman hidupnya.
1) Manusia
Manusia yang hidup pada masa bercocok tanam di
Indonesia Barat mendapat pengaruh besar dari ras
Mongoloid, sedangkan di Indonesia Timur sampai
sekarang lebih dipengaruhi oleh komponen Austro-
melanesoid.


Terima kasih telah berkunjung.

Oleh Yakobus Rhio Widodo. Powered by Blogger.

www.CodeNirvana.in

Copyright © Belajar Dari Pengalaman | Distributed By My Blogger Themes | Designed By Code Nirvana