Masa Setelah kelahiran

[LAIN-LAIN]

1. Masa Balita dan Anak-anak

Pernahkah kamu memerhatikan seorang bayi? Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun organ-organ tersebut belum matang. Misalnya, bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang.


Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut.Organ- organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anak-anak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang, kecuali organ reproduksi.

2. Masa remaja atau Puberitas 
Masa puberitasas adalah masa saat organ-organ reproduksi mencapai kematangannya. Masa pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.Pada masa inilah kamu berada sekarang.

Pengaruh Hindu - Budha Di Indonesia


[SEJARAH]

v  Teori Masuknya Hindhu-Budha

          Teori Brahmana

          Teori Ksatria

          Teori Waisya

          Teori Nasional/arus balik

 

v  Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha

Agama dan Kebudayaan Hindu

  • Dibentuk oleh bangsa Arya di India sekitar tahun 1500 SM.
  • Memuja banyak Dewa (Politeisme) dengan dipimpin oleh Brahmana
  • Berpedoman pada 4 kitab Veda (Rig-Veda, Yajur-Veda, Sama-Veda, Atharva-Veda)
  • Masyarakat dibagi 4 kasta (Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra)

Agama dan Kebudayaan Buddha

  • Didasarkan pada ajaran Siddharta Gautama (Buddha) dari India bagian Timur laut
  • Keseluruhan ajaran dibukukan dalam Kitab Tripitaka (Sutta Pitaka, Vinaya Pitaka, Abhidharma Pitaka)
  • Berkembang pesat pada masa pemerintahan Raja Ashoka dari dinasti Maurya

 

v  Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di Indonesia

a)      Ajaran Buddha pertama kali disebarkan secara aktif oleh para biksu (dharmaduta)

b)      3 Teori masuk dan berkembangnya ajaran Hindu ke Indonesia:

a)      Teori Brahmana (pendeta)

            - J.C. Van Leur

b)      Teori Ksatria (raja/bangsawan)

            - F.D.K. Bosch

c)       Teori Waisya (pedagang)

            - N.J. Krom

v  Perkembangan Tradisi Hindu – Buddha di Indonesia

Fakta-fakta Proses Interaksi Masyarakat Indonesia dengan tradisi Hindu – Buddha
Bidang Teknologi
       Teknologi Maritim (teknik pelayaran
       Teknologi Bangunan (pembangunan candi)
       Teknologi Pertanian (sistem irigasi)
Bidang Pendidikan
       Pengenalan Tulisan (bahasa Sansekerta dan huruf   
 Palawa)
       Karya-karya Sastra
Bidang Sosial & Pemerintahan
       Pembagian masyarakat menurut sistem kasta
       Pembentukan sistem kerajaan yang dipimpin oleh para
 kepala suku
Kepercayaan
Dianutnya ajaran Hindu-Buddha sebagai agama baru masyarakat tanpa meninggalkan kepercayaan lama (animisme & dinamisme)

 

v  Kehidupan Sosial, Politik, Ekonomi, dan Budaya di Indonesia pada Masa Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha

1.       Sistem dan Struktur Sosial

Masyarakat HINDU
Masyarakat  BUDHA
       Stratifikasi sosial masyarakat disusun ke dalam empat kasta
1.       Kasta Brahmana (pendeta)
2.       Kasta Ksatria (kerabat raja)
3.       Kasta Waisya (pedagang/petani)
4.       Kasta Sudra (jelata)
+  Gol. Paria (non-Kasta)
       Struktur masyarakat dibagi ke dalam dua kelompok :
1.       Kelompok Bhiksu dan Bhiksuni
2.       Kelompok masyarakat umum

 

2.       Sistem dan Struktur Ekonomi

Perdagangan
Wilayah Indonesia menjadi salah satu mata rantai perdagangan dunia yang banyak disinggahi oleh para pedagang dari Cina dan India
Tenaga Kerja
Rakyat banyak yang dikerahkan sebagai tenaga kerja dalam pembangunan tempat-tempat suci (candi), istana, dan jalan-jalan.
Penguasaan Tanah
Seluruh lahan tanah dikuasai oleh kerajaan yang boleh dipergunakan untuk kepentingn rakyat
Pajak
Penghasilan kerajaan berasal dari pajak atau upeti yang diambil dari pajak tanah, perdagangan, pengrajin, dan usaha lain
Transportasi
Transportasi dilakukan dengan memakai pedati, kuda, kerbau dan perahu kayu bercadik dalam rangka perdagangan dan mobilitas penduduk

 


 

3.       Sistem dan Struktur Birokrasi

Kerajaan SRIWIJAYA
Struktur birokrasi menekankan pada bidang kemaritiman dengan kebijakan politik yang bertujuan untuk menguasai jalur dan pusat-pusat perdagangan
Kerajaan PAJAJARAN
Struktur birokrasi lebih terbuka dengan raja sebagai penguasa tertinggi yang dibantu oleh mangkubumi dan putra mahkota. Urusan daerah dipegang oleh raja daerah yang otonom. Perdagangan diurus oleh 6 syahbandar.
Kerajaan MAJAPAHIT
Struktur birokrasi lebih terdesentralisasi. Raja sebagai penguasa tertinggi dibantu oleh sejumlah Bhatara Saptaprbhu (penasehat). Kebijakan raja dilaksanakan oleh Rakryan Mahamantri Katrini, kemudian kepada Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, Dharmadhyaksa, dan Dharmma-upapatti.

 

BAB 2 KERAJAAN-KERAJAAN HINDU – BUDDHA DI INDONESIA

A.      Kerajaan Kutai

B.      Kerajaan Tarumanegara

C.      Kerajaan Holing

D.      Kerajaan Melayu

E.       Kerajaan Sriwijaya

F.       Kerajaan Mataram Kuno

G.     Kerajaan Medang Kemulan

H.     Kerajaan Kediri

I.        Kerajaan Bali

J.        Kerajaan Pajajaran

K.      Kerajaan Majapahit

L.       Kerajaan Singasari

M.    Keberlanjutan Tradisi Hindu – Buddha Setelah Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

v  Kerajaan Kutai

Kehidupan Politik
Berdasarkan yupa yang ditemukan diketahui bahwa Kutai mencapai puncak keemasan pada masa raja Mulawarman yang merupakan anak Asmawarman dan cucu Kudungga
Kehidupan Ekonomi
Masyarakat Kutai diperkirakan bermata pencaharian bertani (sawah dan ladang) serta melakukan perdagangan
Kehidupan Sosial
Kehidupan masyarakat sudah teratur dengan
dibagi ke dalam struktur kasta
Kehidupan Budaya dan Agama
Hubungan antara raja dengan pemuka agama berlangsung erat. Hal ini ditunjukkan dengan pemberian 20 ribu ekor sapi oleh Mulawarman kepada para Brahmana.

 

v  Kerajaan Tarumanegara

Kehidupan Politik
Berdasarkan prasasti Ciaruteun diketahui bahwa Purnawarman dikenal sebagai raja yang gagah berani dan digambarkan seperti Dewa Wisnu.
Kehidupan Ekonomi
Berdasarkan prasasti Tugu tentang penggalian sungai Gomati dan Chandrabhaga, disimpulkan bahwa pertanian dan perikanan dengan sistem irigasi sudah dikenal pada saat itu. Peternakan sapi dan kerbau juga sudah dikenal rakyat.
Kehidupan Sosial
Susunan masyarakat sudah teratur dengan dibagi ke dalam sistem kasta.
Kehidupan Budaya dan Agama
Berdasarkan berita Cina, bahasa masyarakat yang dipakai adalah bahasa Kun-lun yang merupakan campuran bahasa lokal dengan Sansekerta dan berhuruf Palawa. Menurut berita Fa-Hsien, di Tarumanegara terdapat tiga agama Buddha, Hindu dan agama “kotor” (agama asli)

 

v  Kerajaan Holing

Kehidupan Politik
Kerajaan Holing dipimpin oleh Ratu Sima yang dikenal sangat keras, namun berlaku adil dan bijaksana. Hubungan luar negeri sudah berlangsung baik dengan saling mengirim utusan
Kehidupan Ekonomi
Kegiatan perekonomian bertumpu pada sektor perdagangan yang berpusat pada pasar dan ditumpu oleh kegiatan pelayaran
Kehidupan Sosial
Lembaga kerajaan dan lembaga kemasyarakatan memiliki fungsi dan tanggung jawab yang jelas. Hukum dan undang-undang sangat dipatuhi rakyat.
Kehidupan Budaya dan Agama
Didasarkan pada informasi pendeta Cina, I-Tsing, rakyat Holing sebagian besar menganut agama Buddha.

 

v  Kerajaan Melayu

Kehidupan Politik
Berdasarkan banyaknya peninggalan berupa arca dan candi, kerajaan Melayu diperkirakan berpusat di Jambi, tepatnya di tepi sungai Batanghari. Pada abad XIV Adityawarman, putra Adyawarman memerintah dan kemudian digantikan oleh anaknya bernama Anangwarman.
Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Melayu memegang peranan penting dalam dunia pelayaran dan perdagangan antara India dan Cina dengan daerah-daerah di Indonesia bagian Timur
Kehidupan Budaya dan Agama
Penduduk kerajaan Melayu memeluk agama Buddha, hal ini terlihat dari kiriman hadiah berupa patung Amoghapasa bercorak Buddha yang diberikan Raja Kertanegara (Singasari).

 

v  Kerajaan Sriwijaya

Kehidupan Politik
Sriwijaya mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa yang mampu meluaskan wilayahnya sampai dengan Semenanjung Malaya, selat Malaka dan laut Cina Selatan.
Kehidupan Ekonomi
Letak geografis Sriwijaya sangat ideal sebagai pusat perdagangan internasional. Sebagai kerajaan Maritim, Sriwijaya adalah daerah metropolitan yang didatangi oleh orang dari berbagai penjuru dunia.
Kehidupan Sosial
Masyarakat Sriwijaya bersifat terbuka dan majemuk, sehinga memungkinkan terjadinya interaksi sosial antara para pedagang asing dengan penduduk.
Kehidupan Budaya dan Agama
Sriwijaya juga menjadi pusat pendidikan agama Buddha pada abad ke-9 M dikarenakan hubungan yang baik dengan India dan Cina.

 

v  Kerajaan Mataram Kuno (Dinasti Sanjaya dan Syailendra)

Kehidupan Politik
Terdapat dua dinasti yang berkuasa atas Mataram Kuno yang terletak di pedalaman Jawa Tengah pada sekitar abad ke-8, yaitu dinasti Sanjaya yang berpusat di utara dan dinasti Syaelendra di selatan
Kehidupan Ekonomi
Karena terletak di pedalaman, masyarakat Mataram Kuno bekerja di sektor agraris dengan didukung oleh peternakan, kerajinan dan perdagangan. Perdagangan dilakukan di pasar menurut perhitungan hari pasaran Jawa (Kliwon, Legi, Pahing, Pon dan Wage)
Kehidupan Sosial
Mataram Kuno terbuka dengan dunia luar dan memiliki perdagangan luar negeri yang ramai. Para saudagar asing (dari Cina) juga banyak yang bermukim dengan membayar pajak.
Kehidupan Budaya dan Agama
Dinasti Sanjaya umumnya beragama Hindu dengan peninggalan berupa Candi Prambanan. Dinasti Syelendra yang beragama Buddha Mahayana dengan peninggalan Candi Borobudur.

 

v  Kerajaan Medang Kemulan

Kehidupan Politik
Medang Kamulan diperkirakan terletak di muara Sungai brantas, Jawa Timur. Pendirinya adalah Mpu Sindok yang memindahkan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Raja terkenalnya adalah Airlangga.
Kehidupan Ekonomi
Kegiatan ekonomi berupa pelayaran dan perdagangan dengan komoditi berupa porselin, beras, daging dan kayu. Mpu Sindok juga membangun sebuah bendungan untuk keperluan irigasi dan pemeliharaan ikan.
Kehidupan Sosial
Kerajaan bersistem feodal dengan struktur masyarakat yang tersusun hirarkis mulai dari keluarga raja, bangsawan/ birokrat, kemudian rakyat kecil seperti petani, pedagang dan nelayan.
Kehidupan Budaya dan Agama
Pembebasan pajak dilakukan atas daerah yang harus memelihara sebuah bangunan suci, daerah ini biasanya disebut desa perdikan atau Sima.

v  Kerajaan Kediri

Kehidupan Politik
Pendiri Kediri adalah Raja Sri Jayawarsha. Raja yang terkenal adalah Jayabhaya yang merupakan sastrawan aliran kejawen dan juga peramal. Kediri berakhir pada masa Kertajaya karena diserang oleh Ken Arok.
Kehidupan Ekonomi
Perekonomian berpusat pada pertanian dan perdagangan berupa kerajinan emas, beras, gading dan cendana.
Kehidupan Sosial
Raja memberi perhatian besar kepada rakyat melalui pemberian penghargaan, pembangunan irigasi untuk persawahan, dan perlindungan serta kebebasan kepada para sastrawan.
Kehidupan Budaya dan Agama
Kediri cukup banyak menghasilkan karya sastra, seperti Bharatayudha, Arjuna Miwaha, Jangka Jayabaya, Smaradhana, dan Wrttasancaya, karena para sastrawan sangat dihormati kedudukannya.

 

v  Kerajaan Singasari

Kehidupan Politik
Singasari didirikan oleh Ken Arok dengan membentuk dinasti baru bernama Rajasa. Raja terbesarnya adalah Kertanegara yang melakukan ekspedisi Pamalayu dalam rangka menghambat ekspansi kekaisaran Cina.
Kehidupan Ekonomi
Perekonomian masyarakat berpusat pada pertanian, perdagangan, dan kerajinan. Perdagangan antarpulau dan internasional berlangsung ramai dengan dikunjungi oleh banyak pedagang asing.
Kehidupan Sosial
Masyarakat terdiri atas keluarga raja, kaum bangsawan, dan rakyat umum. Terdapat pula kaum tetua agama, yaitu para pendeta Hindu maupun Buddha.
Kehidupan Budaya dan Agama
Kehidupan agama dan kebudayaan berkembang karena didorong oleh kemakmuran rakyat. Hal ini dibuktikan oleh adanya hasil-hasil kesenian.

 

 

v  Kerajaan Bali

Kehidupan Politik
Kerajaan Bali memiliki hubungan yang sangat erat dengan kerajaan-kerajaan Hindu di pulau Jawa. Kerajaan Bali pernah ditaklukkan oleh Raja Sanjaya. Bali juga pernah melakukan pernikahan politik dengan Dinasti Isyana antara Raja Udayana dan cicit Mpu Sindok yang kemudian melahirkan Airlangga.
Kehidupan Ekonomi
Kegiatan ekonomi sebagian besar masyarakat bercorak agraris, serta adapula kegiatan ternak, berburu dan perkebunan. Perdagangan antarpulau dengan Jawa juga berkembang.
Kehidupan Sosial
Masyarakat disusun ke dalam kasta yang tak seketat di India dengan nama Catur Warna ditambah dengan kelompok Wong Majapahit. Terdapat pula pembagian tugas jabatan seperti: Panulisan, Banjar< Nayaka, dan Caksu.
Kehidupan Budaya dan Agama
Masayarakat sebagian besar menganut agama Hindu dan sebagian lagi beragama Buddha. Kesenian dibagi menjadi dua, yakni seni kraton dan seni rakyat. Sastra tradisional Bali ditulis dalam daun lontar atau kropak.

 

v  Kerajaan Pajajaran

Kehidupan Politik
Kerajaan Pajajaran terletak di Pasundan dengan didirikan oleh Raja Sena. Pelabuhan terbesar di Pajajaran, Sunda Kelapa, diserang oleh Fathillah pada tahun 1527. Kemudian Pajajaran runtuh setelah diserang kerajaan Banten pada tahun 1579.
Kehidupan Ekonomi
Pajajaran adalah kerajaan yang besar dan makmur dengan mengandalkan usaha pertanian dan perdagangan. Masyarakat terdiri atas berbagai golongan yang didasarkan pada lebih dari 10 jenis pekerjaan.
Kehidupan Sosial
Struktur masyarakat bertingkat mulai dari keluarga raja, kemudian golongan bangsawan (mantri, bayangkara, hulu jurit, pemarang, dan nunangganan dan golongan cendekiawan (memen/dalang, pujangga, pandita dan juru bahasa).
Kehidupan Budaya dan Agama
Selain berkembang ajaran Hindu dan Buddha sejak abad ke-8 sampai 16, masyarakat Pajajaran juga tetap menganut sistem kepercayaan tradisionalnya.

 

v  Kerajaan Majapahit

Kehidupan Politik
Didirikan oleh Raden Wijaya setelah Singasari mengalami kehancuran. Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada dengan menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia.
Kehidupan Ekonomi
Majapahit memiliki tanah subur yang menghasilkan padi, lada, dan hasil pangan yang lain, Serta menghasilkan kain, garam, dan hasil-hasil laut. Pada masa Hayam Wuruk, sebagian pajak dan upeti digunakan untuk pembuatan irigasi.
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial cukup rumit karena memiliki wilayah kekuasaan yang sangat besar. Rakyat umum biasanya dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan.
Kehidupan Budaya dan Agama
Hindu dan Buddha adalah agama paling dominan dan dapat saling bertoleransi bahkan menimbulkan sinkretisme. Majapahit juga menghasilkan banyak kesusteraan besar, yakni Negarakertagama, Sutasoma, dan Arjunawiwaha.

 

Keberlanjutan Tradisi Hindu – Buddha Setelah Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia

                Faktor-faktor yang mempengaruhi memudarnya Tradisi Hindu – Buddha di Indonesia antara lain:

ü  Tidak dimilikinya model suksesi kepemimpinan yang dapat memunculnya pemimpin yang hebat

ü  Lemahnya pengelolaan kerajaan Hindu-Buddha, baik dalam bidang ekonomi, politik dan birokrasi.

ü  Pengaruh penyebaran Islam yang kuat dan mulai munculnya kerajaan-kerajaan Islam

ü  Kemunduran Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia tidak serta merta menghilangkan unsur budaya Hindu – Buddha.

ü  Antara Islam dan tradisi Hindu-Buddha telah terjadi akulturasi kebudayaan seperti yang terlihat pada upacara sekaten dan bentuk atap masjid yang berundak-undak.

ü  Hingga saat ini masih terdapat tradisi Hindu yang dianut oleh masyarakat di Bali, serta tradisi Buddha di Candi Borobudur.

Terima kasih telah berkunjung.

Oleh Yakobus Rhio Widodo. Powered by Blogger.

www.CodeNirvana.in

Copyright © Belajar Dari Pengalaman | Distributed By My Blogger Themes | Designed By Code Nirvana