Kerajaan Hindu di Indonesia
- Kerajaan
Kutai
– terletak
di Muara Kaman, di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
– Kerajaan
Kutai didirikan oleh Kudungga pada tahun 400 dan merupakan kerajaan Hindu
tertua di Indonesia
– Bukti
berdirinya Kerajaan Kutai adalah ditemukannya yupa.
– Raja-rajanya
Kudungga , Aswawarman, Mulawarman
- Kerajaan
Tarumanegara
– Kerajaan
Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa, terletak di tepi
Sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat. berdiri pada abad ke-5 M. atau tahun
450 Masehi. Wilayahnya meliputi Karawang, Jakarta, Bogor, dan Banten.
– Raja
yang terkenal dari Tarumanegara adalah Purnawarman yang menganut agama Hindu aliran Wisnu.
– Bukti
prasasti:
1) Prasasti Ciaruteun
2) Prasasti Jambu
3) Prasasti Lebak
4) Prasasti Kebon Kopi
5) Prasasti Tugu
6) Prasasti Pasir Awi
7) Prasasti Muara Cianten
- Kerajaan
Kediri
– terletak
di tepi sungai Brantas, Jawa Timur, beribu kota di Daha
– kediri mulai
dikenal pada masa pemerintahan Raja bameswara tahun 1117 M.
– Berikut
ini raja-raja yang pernah memerintah Kediri.
– •
Bameswara /Kameswara I (tahun 1117–1130 M)
– •
Jayabaya (1130–1160 M) • Sarweswara (1160–1170 M)
– •
Aryyeswara
– •
Gandra
– •
Srungga
– •
Kertajaya (1200–1222 M).
– Kediri mencapai
puncak kejayaan pada masa Jayabaya yang terkenal dengan ramalannya yang
dikenal sebagai Jongko Jayabaya.
– Kertajaya
merupakan raja terakhir Kerajaan Kediri setelah dikalahkan oleh Ken Arok
dari Singasari.
- Kerajaan
Singasari
– Kerajaan
Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur. Didirikan oleh Ken Arok
tahun 1222 setelah mengalahkan Raja Kertajaya Kediri.
– Ken
Arok dinatikan Anusapati (1227 – 1248 M),
– Anusapati
digantikan Tohjaya (1248 M),
– Ranggawuni
(1248 – 1268 M)
– dan
Kertanegara (1268 – 1292 M).
– Singasari
mencapai puncak kejayaan pada masa Kertanegara.
- Kerajaan
Majapahit
– Majapahit
adalah Kerajaan Hindu terakhir.
– Kerajaan
Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas di Kecamatan Trowulan,
Mojokerto sebelah barat Surabaya. didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1293
– Raden
Wijaya digantikan Jayanegara (1309–1328)
– Pada
masa pemerintahan Jayanegara banyak terjadi pemberontakan. pemberontakan
Ranggalawe (1309), pemberontakan Sora (1311), pemberontakan Nambi (1316),
pemberontakan Rasemi (1318), dan pemberontakan Kuti (1319).
– Gajah
Mada. berhasil menumpas pemberontakan.
– Gajah
Mada bersumpah untuk menyatukan Nusantara dibahah Majapahit. Sumpah itu
disebut Sumpah Palapa.
– Hayam
Wuruk (1350–1389)
– Ketika
naik tahta Hayam Wuruk berusia 16 tahun
– pemerintahan
Hayam Wuruk didampingi oleh Patih Gajah Mada dan Majapahit mengalami zaman
keemasan.
– Hayam
Wuruk wafat tahun 1389 dan Gajah Mada wafat tahun 134
- Kerajaan
Mataram Kuno
– Lahir
dari dinasti Sanjaya
– Kerajaan
Mataram Kuno diperkirakan berada di wilayah aliran sungai-sungai Bogowonto,
Progo, Elo, dan Bengawan Solo di Jawa Tengah.
Raja- rajanya :
Raja- rajanya :
a.
Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (717 – 746 M)
b.
Sri Maharaja Rakai Panangkaran (746 – 784 M)
c.
Sri Maharaja Rakai Panunggalan (784 – 803 M)
d.
Sri Maharaja Rakai Warak (803 – 827 M)
e.
Sri Maharaja Rakai Garung (828 – 847 M)
f.
Sri Maharaja Rakai Pikatan (847 – 855 M)
g.
Sri Maharaja Kayuwangi (855 – 885 M)
h.
Sri Maharaja Watuhumalang (894 – 898 M)
i.
Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung (898 – 913
M)
– Sumber-sumber
Sejarah
– Prasasti-prasasti
yang penting dari Balitung sebagai berikut.
a.
a) Prasasti Penampihan di Kediri (898 M).
b.
b) Prasasti Wonogiri (903 M).
c.
c) Prasasti Mantyasih di Kedu (907 M).
d.
d) Prasasti Djedung di Surabaya (910 M)
– Prasasti
Canggal yang dibuat pada masa pemerintahan Raja Sanjaya yang berkaitan dengan
pembuatan sebuah lingga (lambang dari Dewa Siwa). Prasasti ini
berangka tahun Cruti Indria Rasa atau 654 Saka (1 Saka sama dengan 78
Masehi, berarti 654 Saka sama dengan 732 M), hurufnya Pallawa, bahasanya
Sanskerta, dan letaknya di Gunung Wukir, sebelah selatan Muntilan.
– Prasasti
Balitung yang dikeluarkan oleh Raja Diah Balitung
Kerajaan Buddha di Indonesia
a.
Kerajaan Kaling
– Kerajaan
Kaling atau Holing terletak di daerah Jawa Tengah diperintah oleh Ratu Simo (Sima)
tahun 647 M berdasarkan berita dari Cina, yaitu Dinasti Tang (618-906).
– Pada
tahun 664 M, seorang pendeta Budha dari Cina yang bernama Hwining datang ke
Kaling untuk menyebarkan agama Buddha
– prasasti
terdapat di Desa Tukmas di kaki gunung Merbabu
– tahun
650 M menggunakan huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta.
b.
Kerajaaan Mataram
– Didirikan
oleh wangsa/dinasti Syailendra.
– Dinasti
Syailendra mendirikan Kerajaan Syailendra (Mataram Buddha) di wilayah
sekitar Yogyakarta dan menguasai Jawa Tengah bagian selatan.
– Kerajaan
ini berdiri pada tahun 752
– Sumber-sumber
sejarah mengenai keberadaan dinasti Syailendra sebagai berikut.
a.
1) Prasasti Kalasan (778 M)
b.
2) Prasasti Kelurak (782 M)
c.
3) Prasasti Ratu Boko (856 M)
d.
4) Prasasti Nalanda (860 M)
– Raja-raja
yang memerintahkan Kerajaan Mataram Buddha adalah:
1. Bhanu (752 – 775 M)
2. Wisnu (775 – 782 M)
3. Indra (782 – 812 M)
4. Samaratungga (812 – 832 M)
1. Bhanu (752 – 775 M)
2. Wisnu (775 – 782 M)
3. Indra (782 – 812 M)
4. Samaratungga (812 – 832 M)
c.
Kerajaan Melayu
– Kerajaan
Melayu merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia
– Kerajaan
Melayu diperkirakan berpusat di daerah Jambi, tepatnya di tepi alur Sungai
Batanghari.
– Sumber
sejarah lain yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk keberadaan Kerajaan
Melayu adalah catatan dari seorang pengelana dari Cina yang bernama I-Tsing
(671-695). Ia menyebutkan bahwa pada abad ke-7 terdapat sebuah kerajaan bernama
Kerajaan Melayu yang secara politik dimasukkan ke dalam wilayah kekuasaan
Kerajaan Sriwijaya.
d.
Kerajaan Sri Bangun
– Kota
Bangun terletak sekitar 88 Km dari Tenggarong Ibu Kota Kabupaten Kutai
Kartanegara
– terletak
di sisi kiri mudik Sungai Mahakam.
– Merupakan sebuah daerah yang memiliki sejarah
peradaban lama.
– Bekas
wilayah Kerajaan Sri Bangun dengan Rajanya yang paling terkenal bernama Qeva.
– Setelah
cukup lama di bawah kekuasaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu muncul kembali sebagai
pusat kekuasaan di Sumatra.
– Pada
abad 17, adityawarman, putra Adwayawarman memerintah Kerajaan Melayu.
e. Kerajaan Sriwijaya
– Kerajaan
Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat
Palembang.
– Sriwijaya
mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh RajaBalaputradewa.
– Pusat
penyebaran agama Buddha
– Negara
kerajaan maritim
– Mahaguru
yang terkenal adalah Sakyakirti dan Dharmapala
– pendeta
Buddha dari China memperdalam agama Buddha dan menterjemahkan kitab suci Buddha
dari bahasa sansekerta ke bahasa Tionghoa adalah, I-tsing
– bukti:
–
1. Prasasti Kedukan Bukit (683 M) di Palembang.
–
2. Prasasti Talang Tuo (684 M) di Palembang.
–
3. Prasasti Telaga Batu (tanpa tahun) di
Palembang.
–
4. Prasasti Kota Kapur ( 686 M) di Pulau Bangka.
–
5. Prasasti Karang Berahi (686 M) di Jambi.
–
6. Prasasti Palas Pasemah (abad ke-7 M) di
Lampung Selatan.
Pengaruh Unsur Kebudayaan Hindu-Budha Terhadap Kehidupan
Masyarakat Indonesia
1. Bidang agama
Ketika
memasuki zaman sejarah, masyarakat di nusantara telah menganut kepercayaan
animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru,
yaitu agama Hindu-Budha. Sejak berinteraksi dengan orang-orang India budaya
baru tersebut membawa perubahan pada beragama. Misalnya, dalam hal tata krama,
upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan).
2. Bidang sosial
Dalam
bidang ini kebudayaan India mempengaruhi pada sistem pemerintahan dan
kemasyarakatan.
Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu
dengan kepemilikan wilayah. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak
menduduki kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan seperti,
Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan lain-lain.
3. Bidang seni
Pengaruh
dari kebudayaan Hindu-Budha ini dapat berupa relief, sastra. Untuk seni relief
banyak dijumpai hiasan-hiasan pada dinding candi yang sesuai dengan unsur
India. Di bidang seni sastra, terlihat pada penggunaan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta pada prasasti-prasasti. Adanya cerita Mahabarata dan Ramayana yang
bersumber pada kebudayaan India. Selain itu adapun kitab-kitab yang dihasilkan
oleh para pujangga Indonesia seperti: Arjunawiwaha (Mpu Kanwa); Sutasoma (Mpu
Tantular); Negarakertagama (Mpu Prapanca).
4. Bidang bahasa
Kerajaan-kerajaan
Hindu-Budha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar
berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Dalam perkembangan selanjutnya
bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa
Sansekerta. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil
serapan dari bahasa sansekerta, seperti: Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka
Paksi, dan Parasamya Purnakarya Nugraha.
5. Bidang pendidikan
Dalam
bidang ini kaum brahmana merupakan kelompok yang mempunyai pengaruh, karena
yang memberikan ilmu dalam masyarakat. I-Tsing mengungkapkan bahwa di Kerajaan
Sriwijaya telah didirikan sekolah setaraf perguruan tinggi yang menampung biarawan
untuk belajar agama Budha.
Post a Comment